hoaks-foto-pesawat-air-india-terbakar

Fakta Terbaru: Hoaks Foto Pesawat Air India Terbakar dan Penjelasan Verifikasi Gambar Palsu

Dalam era media digital saat ini, penyebaran informasi yang tidak terverifikasi dapat menyebabkan keresahan dan ketidakpastian di masyarakat. Salah satu contoh terbaru adalah hoaks yang beredar luas di media sosial mengenai foto pesawat Air India yang terbakar. Banyak pengguna internet mengira gambar tersebut adalah dokumentasi kecelakaan pesawat Boeing 787-8 milik Air India yang jatuh di Ahmedabad dan menewaskan 279 orang pada Juni 2025. Namun, perlu diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar dan telah terverifikasi sebagai konten rekayasa teknologi kecerdasan buatan (AI).

Unggahan foto yang memperlihatkan sebuah pesawat dengan bendera India di ekornya dan tampak terbakar memang menjadi perhatian karena narasinya menyebutkan tragedi kecelakaan pesawat Air India. Akan tetapi, setelah dilakukan penelusuran menggunakan Google Reverse Image dan AI Detector Hive Moderation, diketahui bahwa gambar tersebut adalah hasil deepfake, yaitu gambar palsu yang dibuat menggunakan AI dan memiliki tingkat keakuratan 97,4 persen sebagai konten rekayasa digital.

Selain itu, terdapat perbedaan visual yang mencolok antara gambar viral tersebut dengan foto asli dari armada Boeing 787-8 Dreamliner milik Air India. Detil pesawat dalam gambar palsu tidak sesuai dengan bentuk asli pesawat yang pernah diketahui masyarakat dan media. Foto asli pesawat Air India yang sebenarnya mengalami kecelakaan saat terbang menuju London, di mana 241 dari 242 penumpang tewas—termasuk warga dari berbagai negara seperti India, Inggris, Portugal, dan Kanada—menjadi bukti bahwa gambar tersebut hoaks.

Kasus kecelakaan pesawat Boeing 787-8 Air India ini memang benar terjadi dan menjadi salah satu tragedi besar dalam dunia penerbangan pada Juni 2025. Pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut menimbulkan rasa duka mendalam dan menjadi pembelajaran penting agar masyarakat selalu berhati-hati dan bijak dalam membagikan informasi di media sosial. Pemerintah dan aparat terkait juga mengingatkan masyarakat untuk selalu melakukan verifikasi fakta sebelum mempercayai dan menyebarluaskan kabar yang belum jelas kebenarannya.

Dalam mengantisipasi penyebaran hoaks nyata ini, penting bagi pengguna media sosial untuk mengandalkan sumber berita resmi dan fakta yang terverifikasi. Hati-hati terhadap gambar dan narasi yang tidak mendukung bukti nyata. Jangan mudah terprovokasi dengan konten yang dirancang untuk menimbulkan ketakutan atau kepanikan. Mari bersama-sama memerangi hoaks demi menjaga keamanan dan kepercayaan di masyarakat kita.