warga-muara-angke-gelar-resepsi-pernikahan-saat-banjir-rob

Warga Muara Angke Gelar Resepsi Pernikahan Saat Banjir Rob

Ketidaknyamanan dan tantangan alam tak menyurutkan semangat warga Muara Angke, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, dalam merayakan momen bahagia. Sejumlah warga tetap menggelar resepsi pernikahan di tengah banjir rob yang berlangsung di kawasan tersebut. Peristiwa ini menjadi contoh keberanian dan semangat komunitas dalam menghadapi kondisi alam ekstrem.

Selain menampilkan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan, resepsi yang digelar di tengah genangan air ini menunjukkan komitmen warga terhadap tradisi dan nilai kekeluargaan. Mereka memilih tetap melangsungkan acara di kediaman yang terendam air, dengan beberapa tamu yang tetap hadir meski kondisi jalan terendam banjir rob yang cukup tinggi, sekitar satu meter.

Sejumlah warga menyampaikan bahwa meskipun derasnya banjir rob mengganggu aktivitas harian, mereka merasa penting untuk mempertahankan momen penting keluarga. “Ini adalah hari bahagia untuk anak kami. Kami tidak mau merayakan di tempat lain, karena ini adalah bagian dari budaya dan sejarah keluarga kami,” kata salah satu pengantin pria.

Menurut pengamatan, acara resepsi ini turut dihadiri oleh sejumlah tetangga, keluarga, dan kerabat dekat yang rela melewati jalanan tergenang air demi memberi dukungan dan doa untuk pasangan pengantin. Mereka pun berharap kondisi cuaca bisa segera membaik agar kehidupan di Muara Angke kembali normal.

Fenomena banjir rob yang sering terjadi di kawasan Muara Angke, menyebabkan kekhawatiran jangka panjang terhadap perkembangan lingkungan dan infrastruktur. Pemerintah daerah bersama komunitas setempat terus berupaya melakukan mitigasi dan penanganan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi dan mengganggu aktivitas warga.

Ahmad, salah satu warga yang hadir, menyatakan, “Meskipun banjir ini menyulitkan, semangat warga tetap tinggi. Kami percaya, dengan solidaritas dan kerja sama, situasi ini bisa kita atasi.”

Pengalaman warga Muara Angke ini menjadi inspirasi bagi masyarakat luas bahwa semangat gotong royong dan kekuatan komunitas mampu mengatasi berbagai tantangan, termasuk kondisi alam ekstrem seperti banjir rob yang sering melanda wilayah pesisir Jakarta Utara.