
Youtuber Rahmat Riantho Akui Saldo Tak Cukup Cek Penipuan Modus Konser Musik
Youtuber dan tersangka kasus penipuan dengan modus konser musik, Rahmat Riantho alias Ranggo, mengakui bahwa saldo rekening miliknya tidak cukup untuk mencairkan cek yang digunakan sebagai bagian dari aksi penipuan tersebut. Pengakuan ini diungkapkan setelah proses pemeriksaan yang berlangsung di pengadilan, menegaskan adanya keterlibatan langsung dari tersangka dalam tindak kejahatan tersebut.
Dalam persidangan, Rahmat Riantho mengaku bahwa cek yang diajukan untuk dicairkan memang berasal dari rekening pribadinya, namun saldo yang tersisa tidak mencukupi sehingga ia tidak bisa memenuhi permintaan pencairan sevendet cek yang diajukan. “Saya memang menggunakan rekening pribadi untuk kegiatan ini, tapi saldo saya saat itu tidak cukup, dan saya tidak menyadari akan adanya potensi penipuan,” ujarnya sambil menegaskan niat awal yang berbeda dari apa yang terjadi.
Menurut kuasa hukumnya, Rahmat Riantho sebenarnya tidak memiliki niatan jahat, dan terperangkap dalam skenario penipuan yang dilakukan pihak lain yang memanfaatkan identitasnya. “Klien kami merasa tertipu dan tidak tahu bahwa cek tersebut akan digunakan untuk tindakan penipuan dalam rangka konser musik yang palsu,” katanya.
Kasus ini telah menarik perhatian publik dan menjadi perbincangan hangat di media sosial, mengingat modus yang digunakan cukup cerdik dan melibatkan figur terkenal seperti Rahmat Riantho yang memiliki basis penggemar cukup besar. Kepolisian menegaskan akan melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengungkap aktor lain yang mungkin terlibat dalam jaringan penipuan ini.
“Kami akan mencari tahu semua pihak yang terlibat dan memastikan pelaku mendapatkan hukuman setimpal. Sidang selanjutnya diharapkan mampu membuka jalan ke alur penipuan yang lebih besar,” ujar sumber resmi dari pihak berwenang. Kasus ini menambah daftar panjang tantangan hukum dalam era digital, di mana penggunaan media sosial dan identitas online dapat dimanfaatkan dalam kejahatan dunia maya.
Bagi masyarakat, penting untuk selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi, apalagi yang melibatkan cek dan rekening bank. Kejadian ini menjadi pengingat bahwa kejahatan penipuan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.