
BPBD Simeulue Tangani Bencana Angin Kencang di Aceh
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Simeulue telah mengerahkan tim tanggap darurat untuk menangani dampak bencana angin kencang yang melanda wilayah tersebut. Kejadian ini menyebabkan sejumlah kerusakan infrastruktur dan mengancam keselamatan warga setempat. BPBD Simeulue menyatakan telah melakukan koordinasi intensif dengan aparat desa dan masyarakat untuk memastikan proses evakuasi dan bantuan segera dilakukan.
Kepala BPBD Simeulue, Sutrisno, mengungkapkan bahwa tim tanggap darurat telah diterjunkan ke lokasi kejadian sejak malam hari. “Kami langsung mengerahkan personel dan peralatan untuk evakuasi dan penanganan kejadian ini. Prioritas utama adalah keselamatan warga dan membantu pemulihan kondisi pasca-bencana,” ujarnya dalam wawancara eksklusif.
Angin kencang yang mencapai kecepatan tinggi tersebut menyebabkan pohon tumbang, menumbangkan tiang listrik, dan merusak beberapa bangunan warga. Tidak ada laporan korban jiwa, namun sebanyak 15 rumah mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Sementara itu, PLN melakukan pemadaman sementara di sejumlah wilayah untuk meminimalisir risiko korsleting dan kebakaran akibat kerusakan kabel listrik.
Sosiolog dan ahli lingkungan menyatakan bahwa perubahan iklim global menjadi faktor utama peningkatan intensitas bencana alam di Indonesia, termasuk angin kencang yang ekstrem. “Perubahan pola cuaca ini memacu kejadian angin kencang yang lebih dahsyat dan sering terjadi,” terang Dr. Rini Sulaiman, pakar meteorologi.
Pemerintah daerah setempat menegaskan akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan memperkuat sistem mitigasi bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan resmi terkait langkah-langkah darurat. BPBD Simeulue juga semakin gencar melakukan sosialisasi dan pelatihan kesiapsiagaan bencana kepada warga agar lebih resilient menghadapi berbagai potensi bencana alam di masa mendatang.