pentingnya-pendidikan-mitigasi-bencana-untuk-bangun-budaya-tanggap-di-indonesia

Pentingnya Pendidikan Mitigasi Bencana untuk Bangun Budaya Tanggap di Indonesia

Geolog dari Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Dr. Robert Hutagalung, menegaskan bahwa penguatan pendidikan mitigasi bencana merupakan langkah krusial dalam membangun budaya tanggap terhadap ancaman alam di Indonesia. Menurutnya, pembelajaran mengenai mitigasi bencana harus menjadi bagian dari kurikulum pendidikan sejak dini agar masyarakat mampu menghadapi berbagai situasi darurat dengan lebih siap dan efektif.

Dr. Hutagalung mengungkapkan bahwa pendidikan mitigasi bencana tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko yang ada, tetapi juga membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan banjir. “Dengan pendidikan yang tepat, masyarakat akan lebih cepat mengambil tindakan yang tepat saat terjadi bencana, sehingga meminimalisir korban jiwa dan kerusakan,” ujarnya.

Selain itu, dia menambahkan bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, serta organisasi kemasyarakatan untuk memperluas akses dan kualitas pendidikan mitigasi bencana di seluruh wilayah Indonesia. “Budaya tanggap bencana harus ditanamkan sejak usia dini melalui berbagai kegiatan edukatif yang interaktif dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Sejalan dengan hal tersebut, berbagai studi menunjukkan bahwa negara dengan budaya mitigasi yang kuat cenderung memiliki tingkat kerusakan dan korban yang lebih rendah saat mengalami bencana. Oleh karena itu, penting bagi seluruh elemen bangsa untuk mengintegrasikan pendidikan mitigasi bencana ke dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk sekolah, universitas, hingga komunitas adat. Langkah ini diharapkan dapat membangun masyarakat Indonesia yang tidak hanya sadar akan risiko, tetapi juga mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi situasi darurat.

“Kita harus mulai dari pendidikan dasar sampai tingkat perguruan tinggi agar budaya tanggap bencana benar-benar tertanam kuat dalam masyarakat,” tutup Dr. Hutagalung dalam wawancara eksklusif.