legislator-minta-pencegahan-kdrt-digencarkan-pasca-kasus-anak-aniaya-ibu-di-bekasi

Legislator Minta Pencegahan KDRT Digencarkan Pasca Kasus Anak Aniaya Ibu di Bekasi

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kembali menjadi perhatian publik setelah sebuah insiden viral di Bekasi, di mana seorang anak diduga melakukan penganiayaan terhadap ibunya sendiri. Peristiwa ini menyoroti perlunya langkah-langkah proaktif dalam pencegahan kekerasan dalam keluarga di Indonesia.

Anggota Komisi III DPR, Abdullah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap maraknya kasus kekerasan, khususnya yang melibatkan anak-anak terhadap anggota keluarganya sendiri. Ia menegaskan pentingnya edukasi pencegahan KDRT agar masyarakat lebih sadar akan bahaya dan akibat yang ditimbulkan.

“Peningkatan edukasi tentang kekerasan dalam rumah tangga harus menjadi prioritas, khususnya di lingkungan keluarga dan sekolah. Pencegahan lebih baik daripada penanganan setelah kejadian,” ujar Abdullah saat dihubungi. Ia menambahkan bahwa penegakan hukum harus didukung dengan upaya pencegahan yang efektif dan edukatif.

Kasus viral ini menjadi pengingat pentingnya peran serta masyarakat, sekolah, serta lembaga pemerintah dalam menangani isu kekerasan anak dan dewasa. Informasi mengenai tanda-tanda kekerasan serta cara melaporkan kasus kekerasan perlu disosialisasikan secara luas agar dapat mencegah kejadian serupa terulang.

Sejumlah pakar keluarga dan psikolog juga menyoroti perlunya pendekatan holistik dalam penanganan KDRT. Mereka menekankan pentingnya edukasi kepada anak sejak dini mengenai menghormati dan menghargai keluarga, serta membangun komunikasi yang sehat di rumah.

Sementara itu, aparat kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dan memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai ketentuan. Masyarakat diharapkan semakin peduli dan aktif dalam melaporkan setiap indikasi kekerasan agar kasus serupa tidak semakin bertambah.

Dengan meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga, pemerintah dan lembaga terkait diimbau untuk memperkuat kampanye edukasi dan menyediakan alternatif solusi agar keluarga Indonesia tetap harmonis dan aman dari tindak kekerasan.