
Kritisi Label Alami pada Suplemen: Pentingnya Kesadaran Konsumen
Dalam industri suplemen kesehatan, label alami semakin marak digunakan untuk menarik perhatian konsumen yang mencari alternatif lebih sehat dan aman. Namun, para ahli memperingatkan bahwa label alami tidak selalu menjamin keamanan dan keaslian produk. Alex Teo, Director Research Development and Scientific Affairs Asia Pacific dari Herbalife, menyoroti pentingnya masyarakat untuk bersikap kritis saat memilih suplemen berbasis label alami. “Label alami sering kali digunakan sebagai strategi pemasaran, tetapi konsumen harus lebih jeli dalam membaca komposisi dan sertifikasi produk,” ujarnya dalam sebuah konferensi kesehatan terbaru.
Menurut riset terkini, banyak produk suplemen yang mengandung bahan sintetis atau tambahan kimiawi meskipun diplot sebagai produk alami. Ketidaktransparanan ini dapat menimbulkan risiko kesehatan, terlebih bagi pengguna dengan kondisi tertentu atau yang mengonsumsi dalam jangka panjang. Pemerintah dan lembaga pengawas pun terus melakukan pengawasan untuk memastikan keaslian label serta keamanan produk yang beredar di pasar.
Sejumlah pakar kesehatan menegaskan bahwa konsumsi suplemen harus berdasarkan data dan rekomendasi medis, bukan semata-mata tergiur iklan yang menonjolkan aspek alami. Konsumen disarankan untuk membaca label secara teliti, memeriksa sertifikasi dari badan pengawas resmi, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memutuskan mengonsumsi produk tertentu. “Konsumen tidak boleh mudah terbuai dengan klaim label alami tanpa verifikasi yang cukup,” tegas Dr. Rina Suryani, pakar nutrisi dari universitas ternama.
Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya kesehatan, edukasi mengenai suplemen yang benar-benar aman dan efektif menjadi hal yang mendesak. Penggunaan internet dan media sosial juga memudahkan penyebaran informasi, tetapi tidak jarang pula menimbulkan missinformasi. Oleh karena itu, peran regulator dan perusahaan farmasi sangat penting untuk memastikan produk yang beredar benar-benar memenuhi standar keamanan dan transparansi.
Kampanye edukasi yang dilakukan oleh berbagai institusi diharapkan mampu mengedukasi masyarakat agar lebih kritis dalam menilai label dan klaim produk suplemen. Dengan demikian, masyarakat dapat menghindari risiko kesehatan akibat konsumsi produk tidak terverifikasi dan tetap mendapatkan manfaat maksimal dari suplemen yang dikonsumsi.