nelayan-terombang-ambing-setelah-mesin-kapal-mati-di-kepulauan-seribu

Nelayan Terombang-ambing Setelah Mesin Kapal Mati di Kepulauan Seribu

Sebanyak seorang nelayan mengalami insiden mengkhawatirkan di perairan Kepulauan Seribu setelah mesin kapal yang dikemudikannya mengalami kerusakan mendadak. Kejadian ini mengakibatkan nelayan berinisial K terjebak di lautan dan harus berjuang bertahan hingga ditemukan tim penyelamat.

Insiden tersebut terjadi saat K sedang melaut di sekitar pulau Tikus dan Pulau Paru. Mesin kapal yang tiba-tiba mati membuatnya terombang-ambing tanpa kendali di tengah lautan. Menurut sumber setempat, kondisi cuaca yang cukup tenang menjadi faktor utama dalam penyelamatan korban yang sempat terombang-ambing selama beberapa jam.

Koordinator SAR Kepulauan Seribu, Budi Santoso, menyampaikan, “Kami mendapatkan laporan dari nelayan sekitar, dan segera mengerahkan tim penyelamat ke lokasi. Beruntung, nelayan K berhasil ditemukan dalam kondisi sehat meski mengalami kelelahan dan dehidrasi karena terombang-ambing di laut.”

Kami berusaha memastikan keselamatan nelayan-nelayan yang beraktivitas di wilayah perairan ini, terutama saat mesin kapal mengalami gangguan mendadak. Menurut informasi dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Seribu, kegiatan penyelamatan dilakukan secara cepat dan terkoordinasi agar insiden serupa dapat diminimalisasi di masa depan.

Selain insiden tersebut, para nelayan di Kepulauan Seribu terus diingatkan akan pentingnya keselamatan dan kesiapan menghadapi kondisi darurat, termasuk perlengkapan keselamatan seperti pelampung dan peralatan komunikasi yang memadai.

Seorang nelayan setempat, Asep, menyatakan, “Kami selalu berusaha cek kondisi mesin sebelum berangkat dan membawa perlengkapan darurat. Tetapi insiden mesin mati bisa terjadi kapan saja, dan kami berharap adanya peningkatan fasilitas dan pelatihan keselamatan bagi nelayan di perairan ini.”

Pihak berwenang mengimbau nelayan agar meningkatkan kewaspadaan dan selalu melakukan pengecekan kondisi kapal sebelum melaut. Insiden ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan penguatan sistem penyelamatan di perairan yang rawan risiko.