
Iran Keras Tegaskan Serangan Fasilitas Nuklir, Kritik Tuduhan Palsu
Iran menegaskan ketidaksenangannya terhadap tindakan militer yang dilakukan terhadap fasilitas nuklir mereka, menganggap serangan tersebut sebagai bentuk pengkhianatan dan tindakan yang tak termaafkan. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, secara terbuka menyatakan bahwa mereka tidak memahami alasan di balik serangan tersebut, terutama yang didasarkan pada tuduhan palsu bahwa Iran sedang mencari senjata nuklir.
Dalam pernyataannya, Araghchi menegaskan bahwa tuduhan tentang program nuklir Iran adalah tidak berdasar dan justru memperburuk ketegangan internasional. Ia menyebut bahwa serangan tersebut merupakan langkah sepihak yang bertentangan dengan prinsip diplomasi dan solusi damai. Iran menyatakan siap untuk menyelidiki insiden ini dan mengejar keadilan melalui jalur diplomatik.
Para ahli keamanan regional menyebut bahwa insiden ini berpotensi memperburuk relasi Iran dengan negara-negara Barat dan menambah suhu diplomasi di kawasan. Pengamat mempertanyakan apakah langkah militer tersebut akan mengarah pada eskalasi konflik yang lebih besar atau jika Iran akan tetap bersikap tegas dan mengupayakan jalan diplomasi.
Berbagai pakar mengingatkan bahwa aksi ini bisa memperparah ketidakstabilan di Timur Tengah dan menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan proliferasi senjata nuklir. Menteri Araghchi menegaskan bahwa Iran akan tetap berpegang pada komitmen internasional dan menolak keras segala bentuk fitsrasi yang dituduhkan tanpa bukti yang valid.
Sejumlah negara dan organisasi internasional mengeluarkan kecaman atas serangan tersebut, namun Iran menegaskan bahwa mereka akan melindungi fasilitas nuklirnya dari agresi lebih lanjut dan menuntut keadilan serta kejelasan dari komunitas global. Akankah insiden ini mengarah pada diplomasi yang lebih intensif atau justru memperuncing ketegangan di kawasan?