
BUMN SPPG Dorong Pemenuhan Gizi di Indonesia, Serap 72.521 Tenaga Kerja
Jumlah unit pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang beroperasi di Indonesia terus mengalami peningkatan, mencapai 1.837 unit menurut data terbaru dari Badan Gizi Nasional (BGN). Peningkatan ini menjadi langkah strategis dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan mendukung program pemerintah di bidang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Selain memperluas akses layanan gizi, keberadaan SPPG juga secara signifikan menyerap tenaga kerja sebanyak 72.521 orang. Angka ini menunjukkan dampak positif yang besar terhadap perekonomian lokal, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya kurang mendapat perhatian layanan gizi.
Menteri Kesehatan menegaskan bahwa keberadaan SPPG merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesadaran gizi di seluruh penjuru tanah air. “Ini adalah langkah strategis untuk memastikan masyarakat mendapatkan akses layanan gizi yang berkualitas dan merata,” ujarnya dalam sebuah konferensi pers.
Menurut Kepala Badan Gizi Nasional, keberhasilan ini tak lepas dari dukungan berbagai mitra, termasuk badan usaha milik negara (BUMN) yang secara aktif berkontribusi dalam pengembangan dan operasionalisasi SPPG. “Peran BUMN sangat penting, mereka tidak hanya membangun fasilitas, tetapi juga memberikan pelatihan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di lapangan,” jelasnya.
Pelaksanaan program ini juga mendapatkan apresiasi dari masyarakat setempat yang merasa terbantu dengan kemudahan akses layanan gizi yang sebelumnya sulit dijangkau. Selain itu, keberadaan SPPG di berbagai daerah turut mempercepat penurunan angka malnutrisi dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Sejalan dengan target jangka panjang, pemerintah menargetkan penambahan jumlah SPPG agar mencapai 2.000 unit di seluruh wilayah Indonesia dalam beberapa tahun mendatang. Peningkatan ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat dan memperkuat upaya nasional dalam memperbaiki status gizi nasional.
“Kami optimis, dengan percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas layanan, target nasional dalam pengurangan angka stunting dan peningkatan status gizi akan segera tercapai,” tambah pejabat dari Badan Gizi Nasional.