
Presiden Iran Tolak Pengurangan Aktivitas Nuklir Hingga Nol
Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengulangi penolakan keras terhadap kebijakan pengurangan aktivitas nuklir Iran yang diminta oleh Dewan Keamanan Internasional. Dalam pernyataannya pada Sabtu lalu, Pezeshkian menegaskan bahwa Iran tidak akan bersedia mengurangi aktivitas nuklirnya hingga nol, sekaligus menegaskan komitmen negara tersebut terhadap program nuklir sipil yang telah berjalan selama bertahun-tahun.
Menurut Pezeshkian, kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya Iran untuk melindungi hak-haknya dalam pengembangan energi nuklir, yang dianggap sebagai hak sah sesuai dengan ketentuan internasional. Ia juga menyatakan bahwa pendekatan Iran didasarkan pada prinsip kedaulatan dan tidak akan tunduk pada tekanan luar yang bertujuan membatasi kemampuan teknologi nuklir Iran.
Pengumuman ini mendapatkan reaksi beragam di komunitas internasional. Beberapa negara, khususnya negara-negara yang mendukung upaya diplomasi dan resolusi damai, menyatakan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan yang berpotensi mengganggu stabilitas regional dan global. Sementara itu, pejabat Iran menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi nasional dan tidak akan menimbulkan risiko terhadap keamanan dunia.
Seorang analis keamanan dari Institute for International Strategic Studies, Dr. Rina Noor, menyatakan, “Penolakan Iran terhadap pengurangan aktivitas nuklir secara signifikan ini menunjukkan betapa pentingnya program tersebut bagi Iran. Mereka melihatnya sebagai bagian dari kedaulatan nasional dan pengamanan masa depan negara.”
Kendati demikian, melalui juru bicaranya, Pezeshkian mengingatkan bahwa Iran tetap terbuka untuk dialog konstruktif dan mempromosikan negosiasi yang berlandaskan saling pengertian dan keadilan. Ia menegaskan bahwa Iran akan terus berupaya menjaga hubungan baik dengan komunitas internasional sembari menjaga hak-haknya dalam pengembangan energi nuklir sipil.
Situasi ini menandai tantangan baru dalam upaya diplomasi nuklir yang melibatkan Iran, dengan kemungkinan meningkatnya ketegangan dan ketidakpastian mengenai masa depan program nuklir Iran dalam beberapa bulan mendatang. Dunia menantikan langkah-langkah lanjutan dari Iran dan respons dari berbagai negara terkait jalur diplomatik yang akan diambil untuk menyelesaikan ketidaksepakatan ini.