Eddy Soeparno Dukung Kerja Sama Nuklir RI-Rusia untuk Pengembangan Energi
Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menyambut positif rencana kerja sama pengembangan energi nuklir antara Indonesia dan Rusia. Inisiatif ini dianggap dapat membuka peluang baru dalam diversifikasi sumber energi nasional serta mendukung target Indonesia dalam mencapai ketahanan energi yang berkelanjutan.
Dalam wawancaranya, Eddy menegaskan bahwa kolaborasi tersebut akan memperkuat posisi Indonesia di kancah energi global dan mendorong teknologi canggih yang dibutuhkan untuk pembangunan energi bersih. “Kerja sama ini bukan hanya soal pemenuhan energi, tetapi juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi nasional,” ujarnya.
Lebih jauh, Eddy menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan energi nuklir, terutama dalam hal solusi jangka panjang menghadapi peningkatan kebutuhan listrik. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan ketat dan penerapan standar internasional demi memastikan keamanan dan keberlanjutan penggunaan energi nuklir di tanah air.
Rencana kerja sama ini muncul sebagai bagian dari upaya Indonesia dalam memperluas portofolio energi yang ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Pemerintah Indonesia dan Rusia berharap bahwa kolaborasi ini bisa mempercepat pembangunan fasilitas nuklir serta transfer teknologi yang diperlukan, sehingga Indonesia dapat mandiri dalam pengelolaan energi masa depan.
Para pakar energi menyatakan optimisme terhadap kerja sama ini, mengingat perluasan inovasi teknologi nuklir dapat mendukung pencapaian target nasional dalam mengurangi emisi karbon serta mendukung pembangunan ekonomi hijau di tanah air. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menegaskan bahwa seluruh proses kerjasama ini akan dilaksanakan sesuai dengan standar internasional dan mengedepankan aspek keamanan.
Ini adalah langkah penting menuju Indonesia yang lebih mandiri dan berdaya saing di bidang energi. Dengan kolaborasi strategis ini, diharapkan pengembangan energi nuklir akan dimulai secara bertahap, melibatkan berbagai pihak terkait dan mendapat pengawasan ketat dari pemerintah serta lembaga internasional.
