
Trump Ancaman Serangan Lebih Lanjut Jika Iran Tak Berdamai
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengeluarkan ancaman keras terhadap Iran terkait ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah. Ia menegaskan bahwa serangan udara terakhir telah menghancurkan secara total fasilitas nuklir Iran, namun tidak menutup kemungkinan untuk melancarkan serangan tambahan jika Iran menolak berdamai.
Dalam pernyataannya di sebuah acara publik, Trump menyatakan, “Kami telah menghancurkan fasilitas nuklir Iran, dan jika Iran terus menolak perdamaian, Amerika Serikat tidak akan ragu melanjutkan serangan militer. Keamanan kawasan dan kepentingan nasional adalah prioritas utama kami.”
Kekerasan di Timur Tengah semakin memanas usai serangan yang dilancarkan AS yang diklaim sebagai upaya membatasi program nuklir Iran. Meski demikian, Iran menegaskan tidak akan menyerah terhadap tekanan dan berjanji akan melanjutkan program nuklirnya dengan cara yang sesuai dengan ketentuan internasional.
Pengamat politik dan keamanan internasional memperingatkan bahwa eskalasi ketegangan ini bisa memperburuk stabilitas kawasan dan berpotensi memicu konflik yang lebih luas. Koalisi global turut mengimbau kedua belah pihak untuk menahan diri dan kembali ke meja damai demi mencegah dampak yang lebih parah.
Seorang analis dari Institute for Strategic Studies menyatakan, “Ancaman serangan lebih lanjut dari AS menunjukkan bahwa situasi ini bisa menjadi titik balik yang mengarah pada konflik terbuka. Diplomasi harus tetap diutamakan agar situasi tidak semakin memburuk.”
Sementara itu, diplomasi antara kedua negara belum menunjukkan tanda-tanda membuahkan hasil, dan ketegangan di Timur Tengah masih memicu kekhawatiran komunitas internasional terhadap potensi konflik militer yang lebih luas.