
AS Kerahkan Pesawat Bomber Siluman B-2 ke Guam, Siap Serang Situs Nuklir Iran
Amerika Serikat secara resmi mengerahkan enam pesawat pengebom siluman B-2 ke pangkalan militer di Guam, sebagai bagian dari langkah strategis untuk memperkuat kehadiran militer di kawasan dan mengantisipasi potensi ancaman dari Iran. Pemindahan ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan menegaskan komitmen Washington terhadap keamanan regional dan global.
Pesawat B-2 yang dikenal dengan kemampuan serang presisi dan teknologi siluman mutakhir, diyakini mampu menembus sistem pertahanan bunker Iran dan menyerang sasaran penting, termasuk situs nuklir di kawasan tersebut. Langkah ini mendapatkan apresiasi dari para analis militer sebagai sinyal tegas bahwa AS siap menggunakan kekuatan jika diperlukan untuk melindungi kepentingan nasional dan menjaga stabilitas regional.
Juru bicara Pentagon menyatakan, “Pengiriman enam B-2 ke Guam menunjukkan kesiapsiagaan dan kekuatan operasional Amerika Serikat, sekaligus memperkuat postur pertahanan di kawasan Pasifik dan Timur Tengah.” Keputusan ini juga diikuti oleh latihan militer gabungan yang menargetkan simulasi serangan presisi terhadap infrastruktur vital, termasuk situs nuklir yang dianggap sebagai ancaman potensial terhadap keamanan internasional.
Sejumlah pengamat militer menyebutkan bahwa langkah ini tidak hanya sebagai demonstrasi kekuatan, tetapi juga sebagai pesan keras kepada rezim Iran agar memperhatikan diplomasi dan negosiasi dalam menyelesaikan ketegangan yang tengah berlangsung. “Penggunaan pesawat siluman B-2 sebagai alat diplomasi militer menggarisbawahi tingkat kesiapsiagaan AS dalam menghadapi berbagai skenario konflik,” ujar pakar analisis strategi dari lembaga pertahanan.
Peningkatan aktivitas militer ini dicermati dengan ketat oleh negara-negara tetangga dan komunitas internasional, yang berharap konflik di kawasan tidak meluas dan menimbulkan destabilitas lebih jauh. Kementerian Pertahanan AS menegaskan bahwa seluruh operasi dilakukan sesuai aturan dan tanpa mengesampingkan jalan damai yang masih terus digalakkan melalui diplomasi.