pria-di-pekanbaru-tewas-dihantam-odgj-saat-turun-bus

Pria di Pekanbaru Tewas Dihantam ODGJ Saat Turun Bus

Polisi Pekanbaru mengungkap insiden tragis yang melibatkan seorang pria yang tewas setelah dihantam oleh seseorang yang diketahui mengidap gangguan jiwa saat ia sedang turun dari bus di jalan raya pekanbaru.

Kejadian tersebut berlangsung secara mendadak dan menimbulkan kehebohan di lokasi. Korban yang belum diketahui identitasnya ini menjadi korban aksi agresif dari pria yang kemudian diketahui mengalami gangguan jiwa atau ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa).

Menurut keterangan saksi mata dan pihak kepolisian, insiden terjadi saat korban berusaha turun dari kendaraan umum. Tiba-tiba, pria yang diduga ODGJ tersebut menyerang menggunakan balok kayu yang dibawanya, sehingga menyebabkan korban mengalami luka serius dan akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian.

Kapolsek Pekanbaru, Kompol Ade Putra, menyatakan, “Kami sudah melakukan identifikasi terhadap pelaku yang diketahui mengalami gangguan jiwa. Saat ini, pelaku telah diamankan dan dalam proses pemeriksaan intensif.”

Tak ada motif spesifik yang dapat diketahui saat ini, namun polisi mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan menghindari berinteraksi secara langsung dengan orang yang menunjukkan tanda-tanda gangguan mental di ruang publik.

Sementara itu, keluarga korban menyampaikan rasa duka mendalam dan mendesak pihak berwenang untuk meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan ODGJ di ruang terbuka umum. Mereka juga berharap insiden serupa tidak terulang kembali.

Insiden kekerasan dari ODGJK (Orang Dengan Gangguan Jiwa Keras) di Indonesia memang kerap memicu kekhawatiran, terutama terkait perlunya penanganan dan pengawasan yang lebih baik dari pemerintah dan lembaga sosial. Kasus ini menambah daftar panjang insiden kekerasan yang melibatkan penderita gangguan mental di negara ini.

Dalam wawancara eksklusif, seorang saksi menyebutkan, “Saat itu, pria tersebut tampak gelisah dan mendadak menyerang korban. Kami langsung berusaha menenangkan, tetapi situasi sudah tidak terkendali lagi.”

Polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan lebih dalam untuk mengetahui motivasi serta latar belakang pelaku dan memastikan penanganan yang tepat terhadap kejadian ini agar tidak kembali terjadi di masa depan.