
Regulator Inggris Selidiki Amazon Tunda Bayar Pemasok
Badan regulator bahan makanan dan perdagangan Inggris memulai investigasi resmi terhadap raksasa e-commerce Amazon akibat dugaan penundaan pembayaran kepada pemasok lokal dan internasional. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap keluhan sejumlah pemasok yang merasa dirugikan dan mengklaim pembayaran mereka tertunda tanpa penjelasan yang jelas.
Menurut sumber resmi, investigasi ini fokus mengungkap praktik bisnis Amazon yang diduga menyalahgunakan posisi pasar untuk mengurangi biaya operasional, termasuk menunda pembayaran kepada pemasok, yang berdampak langsung terhadap pelaku usaha kecil dan menengah di Inggris. Regulasi ini muncul sebagai bagian dari upaya pengawasan ketat terhadap perusahaan teknologi besar dalam memastikan kepatuhan terhadap hukum perdagangan dan perlindungan hak pelaku usaha.
Juru bicara Badan Regulasi Bahan Makanan Inggris menyatakan, “Kami menyelidiki dugaan praktik tidak adil yang dilakukan Amazon dalam penundaan pembayaran kepada pemasok. Kepastian pembayaran sangat penting demi kelangsungan usaha mereka serta kestabilan pasar regional.”
Pemerintah Inggris juga menegaskan pentingnya perlindungan terhadap usaha kecil dan menengah yang rentan terhadap praktik bisnis tidak adil dari perusahaan besar. Pihak regulator berjanji akan transparan selama proses penyelidikan berlangsung dan akan mengambil langkah tegas jika ditemukan pelanggaran hukum.
Sejumlah pemasok yang terlibat menyampaikan kekhawatirannya, mereka merasa pembayaran yang tertunda menyebabkan arus kas terganggu dan bahkan menimbulkan risiko kebangkrutan. Seorang sumber yang enggan disebutkan namanya menyatakan, “Kami berharap investigasi ini membawa keadilan dan membuat Amazon bertanggung jawab terhadap praktik mereka.”
Para analis industri menyebut bahwa langkah regulator Inggris ini mencerminkan tren global yang semakin kritis terhadap dominasi perusahaan teknologi besar dan kekhawatiran terhadap praktik monopoli serta ketidakadilan dalam rantai pasok global.
Kontak terakhir yang dilakukan untuk memperoleh komentar dari Amazon belum mendapatkan respons resmi, namun perusahaan sebelumnya membantah tudingan tersebut dan menyatakan komitmen terhadap praktik bisnis yang adil dan transparan.