
Kapal Induk USS Nimitz Melintas di Perairan Indonesia dengan Hak Transit
Kapolres Pusat Penerangan TNI menyatakan bahwa kapal induk Amerika Serikat, USS Nimitz, melakukan lintasan melalui perairan Indonesia dengan hak transit. Menurut Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi, kehadiran kapal induk terbesar milik AS ini menunjukkan komitmen terhadap hak transit yang diatur dalam hukum internasional dan kerangka kerja sama bilateral.
Kristomei mengungkapkan, “Kapal USS Nimitz melintasi wilayah perairan Indonesia dalam rangka menjalankan hak transit, yang sesuai dengan ketentuan hukum internasional, khususnya Pasal 19 UNCLOS.” Ia menegaskan bahwa Indonesia tetap mengedepankan sikap profesional dan pengawasan ketat selama transit tersebut berlangsung, demi menjaga stabilitas dan keamanan nasional.
Pengamat militer dari Institut Studi Keamanan dan Strategi menambahkan bahwa kehadiran kapal induk Amerika Serikat ini menjadi indikator penting dalam konteks dinamika geopolitik di kawasan Indo-Pasifik. “Kunjungan non-official semacam ini sering dimanfaatkan untuk memperkuat hubungan diplomatik sekaligus menunjukkan kekuatan angkatan laut negara adikuasa tersebut,” ujar Dr. Rudi Hartono, analis keamanan internasional.
Sementara itu, Komandan Armada 1 TNI AL mengonfirmasi bahwa proses pengawasan dan komunikasi selama kapal USS Nimitz melintas berlangsung lancar. Pengalaman berkomunikasi dengan kapal asing di wilayah perairan Indonesia ini dinilai sebagai bagian dari prosedur standar dan edukatif bagi seluruh anggota awak kapal.
Reaksi masyarakat dan pengguna media sosial menunjukkan beragam pandangan; sebagian besar mengapresiasi Indonesia yang mampu menjalankan hak transit sesuai aturan internasional, sementara yang lain menyoroti pentingnya penguatan kedaulatan nasional dan keamanan maritim.
Dalam konteks ini, Indonesia menegaskan terus memperkuat diplomasi maritim dan memastikan operasi lintas laut dilaksanakan dengan prinsip saling menghormati, transparansi, dan menjaga stabilitas kawasan. Menurut pejabat militer, kerjasama dan komunikasi yang baik menjadi kunci utama dalam menjaga hubungan baik dengan negara-negara sahabat dan mitra strategis.