Formula E Jakarta 2025: Jadwal, Teknologi, dan Inovasi

Ajang balap mobil listrik internasional, ABB FIA Formula E World Championship, kembali digelar di Jakarta sebagai salah satu rangkaian seri balapan paling bergengsi di dunia. Event ini menarik perhatian banyak penggemar otomotif karena kombinasi inovasi teknologi, keberlanjutan, dan aksi adu cepat para pembalap profesional dari berbagai negara.

Jadwal Formula E Jakarta 2025 telah resmi diumumkan, dengan balapan berlangsung selama dua hari penuh di sirkuit jalanan yang dirancang khusus di pusat kota. Kompetisi ini dikenal memiliki format balapan yang unik, yakni berlangsung selama 45 menit plus satu putaran, dan menampilkan berbagai teknik balap serta strategi penggunaan energi yang efisien.

Salah satu highlight dari balapan tahun ini adalah penerapan teknologi terkini pada mobil listrik yang digunakan. Teknologi baterai terbaru memungkinkan jarak tempuh lebih jauh dan pengisian daya yang lebih cepat, mendukung performa optimal di lintasan balap. Teknologi ini juga menunjukkan komitmen para produsen mobil listrik untuk mempercepat transisi menuju kendaraan yang ramah lingkungan.

Direktur penyelenggara Formula E Indonesia, Agus Priyanto, menyatakan, “Kami sangat antusias menyambut kembali kehadiran Formula E di Jakarta. Balapan ini bukan hanya soal kecepatan, tetapi juga inovasi teknologi yang mampu mendukung keberlanjutan dan efisiensi energi di masa depan.”

Selain kompetisi, acara ini turut menampilkan berbagai aktivitas edukatif dan pameran teknologi hijau yang bertujuan meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya mobil listrik dan penggunaan energi bersih. Kedepannya, harapan besar dicanangkan agar Formula E di Jakarta menjadi ajang tahunan yang mendorong pengembangan industri otomotif ramah lingkungan di Indonesia.

Dengan kehadiran pembalap internasional dan teknologi terbaru, acara ini diharapkan mampu menarik ribuan penonton lokal maupun internasional. Gelaran ini sekaligus memperkuat posisi Jakarta sebagai salah satu pusat inovasi dan sustainability di Asia Tenggara.