
PBNU Serukan Netralitas Dunia dalam Konflik Iran-Israel
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan seruan agar kekuatan besar dunia tidak ikut campur dalam konflik Iran-Israel. Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk aspirasi agar perang yang sedang berlangsung tidak meluas dan berimbas terhadap stabilitas kawasan serta dunia internasional. PBNU menegaskan perlunya diplomasi dan penyelesaian damai sebagai jalan keluar utama dalam menyikapi ketegangan yang semakin memanas antara kedua negara.
Dalam wawancara eksklusif, Sekretaris Jenderal PBNU menyampaikan, “Kami mengimbau agar kekuatan global seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, mampu menjadi juru damai dan tidak memperkeruh situasi dengan campur tangan militer atau politik yang dapat memperpanjang konflik.” Pernyataan ini menjadi bagian dari upaya organisasi keagamaan terbesar di Indonesia tersebut untuk mendorong perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah.
Kekerasan yang terjadi selama beberapa minggu terakhir menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya konflik yang bisa memicu ketidakstabilan global. PBNU menyadari bahwa intervensi asing bisa memperumit proses diplomasi, sehingga menyerukan agar seluruh pihak fokus pada jalur perdamaian serta mengedepankan dialog dan negosiasi.
Ketua PBNU, Said Aqil Siradj, menambahkan, “Kami berharap masyarakat dunia mampu menahan diri dan mengedepankan solusi diplomatis agar tidak terjadi kekerasan yang lebih luas. Perdamaian di Timur Tengah adalah tanggung jawab bersama, dan dunia harus bersikap netral serta mendukung upaya penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.”
Pernyataan ini direspons positif oleh berbagai organisasi internasional dan kalangan masyarakat sipil yang menyuarakan pentingnya peran aktif dunia dalam menormalkan keadaan di kawasan konflik tersebut. Masyarakat global diimbau agar turut serta menjaga stabilitas dan kemanan global melalui upaya diplomatik yang efektif.