gunung-dukono-semburkan-abu-vulkanik-tinggi-warga-diminta-waspada

Gunung Dukono Semburkan Abu Vulkanik Tinggi, Warga Diminta Waspada

Gunung Dukono di Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1.400 meter di atas puncak. Kejadian ini dilaporkan oleh Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Dukono sekitar pukul 06.41 WIT, memicu perhatian dari warga dan pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan di sekitar wilayah tersebut.

Menurut Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dukono, Ahmad Cholil, letusan ini merupakan bagian dari aktivitas vulkanik rutin yang sering terjadi di gunung tersebut. “Ini adalah kejadian yang biasa terjadi pada gunung dengan tingkat aktivitas tinggi, namun kami tetap mengimbau warga untuk selalu waspada dan mengikuti arahan dari badan meteorologi dan vulkanologi,” ujarnya kepada wartawan.

Abu vulkanik yang tersebar luas ini diprediksi dapat mengganggu aktivitas penerbangan lokal dan menyebabkan dampak negatif lain terhadap kesehatan masyarakat, khususnya bagi mereka yang berada di radius sekitar gunung. Selain itu, tim pemantau gunung berapi juga mengingatkan warga di daerah rawan untuk tidak beraktivitas di area kawah dan sekitar lereng gunung.

Sejumlah warga sekitar mengaku terdampak oleh abu vulkanik yang menumpuk di permukiman mereka. “Kami beraktivitas seperti biasanya, tapi abu ini sangat mengganggu dan mengurangi jarak pandang. Kami berharap pemerintah segera memberikan informasi dan langkah penanganan,” kata seorang warga desa sekitar.

Pengamatan dari badan vulkanologi menyatakan bahwa tingkat aktivitas Gunung Dukono masih dalam kategori waspada, namun belum menunjukkan tanda-tanda akan meningkat ke level yang lebih tinggi. Para ahli terus memantau perkembangan aktivitas gunung tersebut dan mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi resmi.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama memastikan keselamatan masyarakat dan meminimalisir dampak dari abu vulkanik yang tersebar. Pemerintah daerah juga telah menyiapkan protokol evakuasi jika kondisi memburuk, dan mengimbau warga untuk selalu mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi.