
BEI Rancang 3 Skenario Perpanjangan Jam Perdagangan Saham
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan rencana inovatif untuk memperpanjang jam perdagangan saham guna mendukung efisiensi dan likuiditas pasar modal Tanah Air. Dalam sebuah pernyataan resmi, BEI mengungkapkan tiga skenario utama yang sedang dikaji untuk pelaksanaan perpanjangan waktu perdagangan.
Skenario pertama mempertimbangkan penambahan satu jam perdagangan di sesi terakhir, sehingga pasar bisa beroperasi sampai pukul 16.00 WIB. Sementara itu, skenario kedua menyiapkan opsi perpanjangan dua jam pada sesi pagi dan sore, mencakup waktu hingga pukul 17.00 WIB. Adapun skenario ketiga melibatkan modifikasi total jadwal pasar, termasuk membuka perdagangan lebih awal dan menutup lebih larut, demi menanggapi kebutuhan likuiditas yang semakin meningkat.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyatakan bahwa penyesuaian jam perdagangan penting untuk menjawab dinamika pasar yang terus berkembang dan mengakomodasi kebutuhan investor. “Kami melihat adanya peluang besar untuk memperbaiki efisiensi pasar, terutama di tengah perkembangan teknologi dan meningkatnya volume transaksi,” ungkapnya dalam sebuah wawancara. “Kami tengah melakukan studi mendalam dan akan mengumumkan keputusan akhir setelah proses konsultasi selesai.”
Pengamat pasar modal menyambut baik rencana ini. Mereka berharap bahwa penyesuaian waktu perdagangan bisa meningkatkan likuiditas dan memberi lebih banyak peluang bagi investor untuk melakukan transaksi secara optimal. Seorang analis dari perusahaan sekuritas terkemuka menyebutkan, “Perpanjangan jam perdagangan memungkinkan investor merespons perubahan pasar secara real-time, sehingga stabilitas pasar dapat terjaga.”
Meski demikian, BEI menyampaikan bahwa keputusan akhir akan diambil berdasarkan studi komprehensif dan masukan dari berbagai pihak terkait. Langkah ini diyakini akan memperkuat posisi pasar modal Indonesia sekaligus meningkatkan daya saingnya di kawasan ASEAN.