
Gunung Marapi Erupsi, Warga Diminta Waspada di Radius 3 km
Gunung Marapi mengalami erupsi terbaru yang menimbulkan kepanikan dan perhatian dari berbagai pihak, khususnya Badan Geologi dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Erupsi ini menyisakan kekhawatiran akan potensi bahaya yang dapat mengancam warga serta wisatawan di sekitar gunung yang terkenal dengan keindahan alam dan destinasi pendakian ini.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, secara tegas mengingatkan masyarakat dan pelaku wisata agar tidak memasuki radius 3 km dari puncak Gunung Marapi. “Ini adalah langkah pencegahan yang sangat penting agar risiko terkena material vulkanik atau terkena jatuhan lava dapat diminimalisir,” ujar Wafid saat dihubungi, Kamis (19/6/2025).
Menurut data terbaru, status Gunung Marapi ditingkatkan menjadi siaga, mengingat aktivitas vulkaniknya yang cukup tinggi dan masih berpotensi meletus kembali. Tim verifikasi dari Badan Geologi terus melakukan pemantauan ketat guna memastikan perkembangan aktivitas gunung api ini dan memberi peringatan dini kepada masyarakat sekitar.
Sejumlah wisatawan yang sedang melakukan pendakian maupun berkunjung ke kawasan sekitar gunung diminta untuk segera meninggalkan area tersebut dan mengikuti arahan dari petugas. Bahaya jatuhan batu dan abu vulkanik masih mengancam di zona bahaya yang telah ditetapkan tersebut. “Kami mematuhi instruksi dan segera meninggalkan kawasan ini demi keselamatan,” kata salah satu pendaki asal Kota Padang.
Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Marapi juga diimbau tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi yang disampaikan melalui media resmi dan pihak berkepentingan. Gunung Marapi, yang merupakan salah satu gunung berapi aktif di Sumatera Barat, pernah mengalami letusan besar sebelumnya yang menyebabkan kerusakan dan pengungsian warga dalam skala luas.
Staf Badan Geologi menyatakan bahwa kesiapsiagaan dan edukasi masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi ini. Mereka juga menyarankan warga agar selalu menyimpan perlengkapan darurat dan mengikuti protokol keselamatan yang berlaku.
Menurut pengamat vulkanologi, erupsi ini menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi masih sangat dinamis dan memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak. “Memantau terus aktivitas Gunung Marapi sangat penting untuk mencegah korban jiwa dan kerusakan yang lebih luas,” ungkap Dr. Rizal, pakar vulkanologi dari Universitas Andalas.
Situasi terkini ini menegaskan pentingnya kerjasama semua pihak dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana alam yang berpotensi terjadi kapan saja. Pihak berwenang terus mengumumkan update terkini sebagai bagian dari langkah mitigasi risiko yang bertujuan menjaga keselamatan semua orang di sekitar kawasan gunung berapi aktif ini.