
Polisi Ungkap Identitas Korban Mutilasi di Sumatera Barat
Kapolda Sumatera Barat mengungkapkan detil mengenai identitas korban mutilasi yang ditemukan tersebar di berbagai lokasi di wilayah tersebut. Berdasarkan penyelidikan intensif dan analisis forensik, pihak kepolisian berhasil mengidentifikasi bahwa korban berusia sekitar 30 tahun dan diketahui bernama lengkap Rizki Ananda. Identifikasi ini dilakukan melalui sampel DNA yang cocok dengan data keluarga korban yang sebelumnya dilaporkan hilang.
Dalam pengungkapan tersebut, polisi juga mengamankan pelaku utama dalam kasus pembunuhan dan mutilasi ini, yakni Satria Johanda alias Wanda (25). Pelaku ditangkap di sebuah daerah perumahan di Bukittinggi setelah dilakukan pengejaran intensif selama beberapa hari. Satria dijerat dengan pasal berlapis karena diduga kuat melakukan tindakan keji yang mengakibatkan kematian korban dan proses mutilasi yang dilakukan secara sadis.
Kapolda menambahkan bahwa motif di balik aksi kejam ini masih dalam penyelidikan mendalam, namun dari sejumlah keterangan yang diperoleh, pelaku mengaku berbuat tersebut karena alasan personal yang berkaitan dengan masalah lokal dan kekerasan emosional. “Kami akan terus mengungkap seluruh motif dan mengusut tuntas kasus ini agar memberi keadilan bagi keluarga korban,” ungkapnya saat konferensi pers.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan yang ditemukan di lingkungan sekitar. Kasus mutilasi ini menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian karena tingkat kekerasan yang ekstrem dan dampaknya terhadap masyarakat luas. Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan semua pihak yang terlibat dan motif di balik tindakan keji ini.
Kasus ini menambah deretan panjang kejahatan brutal yang mengguncang wilayah Sumatera Barat dan memicu perhatian nasional terhadap perlunya peningkatan keamanan dan penegakan hukum di daerah ini. Polisi memastikan bahwa mereka akan terus bekerja keras untuk menegakkan keadilan dan mengungkap seluruh aspek dari peristiwa tragis ini.