bmkg-peringatan-cuaca-ekstrem-di-maluku-utara-hingga-25-juni-2025

BMKG: Peringatan Cuaca Ekstrem di Maluku Utara Hingga 25 Juni 2025

BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Maluku Utara hingga akhir pekan ini. Melalui rilis resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas II Sultan Babullah Ternate, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana alam yang diakibatkan oleh kondisi cuaca yang tidak menentu.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan intensitas hujan yang disertai gelombang tinggi di perairan Maluku Utara, termasuk di perairan sekitar Ternate dan Jailolo. Kondisi ini berpotensi menyebabkan bencana banjir, longsor, serta gelombang tinggi yang mengancam aktivitas nelayan dan pengguna jasa transportasi laut.

“Kami mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari BMKG serta meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem sedini mungkin,” ujar Kepala BMKG Ternate, Andreas, saat dihubungi secara eksklusif. Beliau juga menambahkan bahwa pihaknya terus memantau pergerakan cuaca dan akan memberikan update secara berkala.

Kepala Badan meteorologi tersebut mengingatkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini masih berpotensi berlangsung hingga 25 Juni mendatang. Dengan demikian, warga di daerah pesisir dan pegunungan disarankan untuk mengantisipasi risiko bencana serta tidak mengabaikan imbauan dari pihak berwenang.

Sejumlah masyarakat dan pelaku usaha di Maluku Utara mengaku khawatir terhadap dampak cuaca ekstrem ini. Mereka berharap adanya tindakan cepat dari pemerintah daerah dan BPBD setempat guna mengurangi risiko yang tidak diinginkan.

“Saya berharap ada langkah pencegahan yang maksimal, terutama bagi nelayan dan petani yang paling rawan terhadap cuaca ekstrem,” ujar Rani, warga Ternate yang juga seorang nelayan. Ia menambahkan pentingnya koordinasi lintas sektoral guna memastikan kesiapsiagaan masyarakat.

BMKG juga terus memperbaharui informasi melalui situs resmi dan media sosial agar masyarakat tidak ketinggalan berita penting dan bisa mengambil langkah antisipatif secara tepat waktu. Kesiapsiagaan dan edukasi publik menjadi kunci utama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.