kemenp2mi-perkenalkan-command-centre-ke-taiwan-untuk-lindungi-pekerja-migran

KemenP2MI Perkenalkan Command Centre ke Taiwan untuk Lindungi Pekerja Migran

Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) mengembangkan inovasi terbaru dengan memperkenalkan fasilitas Command Centre kepada mitra di Taiwan. Langkah ini diambil untuk memperkuat sistem pengawasan dan perlindungan hak-hak pekerja migran Indonesia di luar negeri, khususnya di kawasan Asia Timur.

Fasilitas Command Centre ini dirancang sebagai pusat pengendali dan pemantauan secara real-time, yang memungkinkan komunikasi lebih cepat dan efisien antara KemenP2MI dan perwakilan di lapangan. Menurut Kepala KemenP2MI, Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja, Rini Ambarwati, fasilitas ini diharapkan dapat menurunkan angka pelanggaran hak-hak pekerja migran dan meningkatkan koordinasi antar semua pihak terkait.

“Inovasi ini menjadi langkah strategis kami dalam memastikan perlindungan maksimal kepada tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri. Dengan Command Centre, kami bisa melakukan monitor langsung dan memberikan respons cepat terhadap berbagai permasalahan yang muncul,” jelas Rini dalam kunjungannya ke Taiwan, sebagaimana dikutip dari rilis resmi kementerian.

Para pekerja migran Indonesia di Taiwan hampir 80% berasal dari provinsi di Indonesia bagian Timur, yang berhadapan langsung dengan berbagai tantangan seperti perlakuan tidak adil dan kekurangan akses hak-hak dasar. Melalui fasilitas ini, KemenP2MI berharap dapat meningkatkan pengawasan serta layanan kepada para pekerja, termasuk penanganan kasus kekerasan dan pelanggaran ketenagakerjaan.

Direktur Perlindungan serta Penempatan Tenaga Kerja, Agus Yudi, menambahkan bahwa Command Centre juga memungkinkan pengawasan jarak jauh terhadap sejumlah tenaga kerja yang tersebar di berbagai provinsi di Taiwan. “Kami semakin yakin bahwa pemanfaatan teknologi bisa memperkuat perlindungan dan mempercepat penanganan masalah tenaga kerja migran,” katanya.

KemenP2MI menargetkan implementasi penuh fasilitas ini di semua perwakilan di luar negeri dalam waktu dekat, sebagai bagian dari upaya nasional meningkatkan perlindungan pekerja migran Indonesia. Dukungan dari pemerintah Taipei juga diharapkan dapat membuka jalan untuk kerja sama yang lebih erat di bidang perlindungan tenaga kerja Indonesia.

Inovasi ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk pekerja migran yang merasa lebih aman dan terlindungi. Sejumlah pejabat berharap, langkah ini menjadi model yang bisa diadopsi negara lain dan meningkatkan reputasi Indonesia sebagai negara pengirim tenaga kerja yang peduli terhadap hak-hak buruh migran.