
Kebutuhan 5.000 SPPG untuk Pemenuhan Gizi di Jawa Barat
Pengelolaan gizi yang optimal menjadi perhatian utama dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat di Jawa Barat. Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan perlunya penambahan minimal 5.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan penyediaan dan distribusi gizi yang merata di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat.
Direktur BGN, Dr. Rina Susanto, menyatakan, “Ketersediaan SPPG dengan jumlah minimal 5.000 unit akan memperkuat efektivitas program pemenuhan gizi, terutama di daerah-daerah yang masih kekurangan fasilitas layanan gizi yang memadai.” Penegasan ini didasarkan pada analisis kebutuhan dan survei lapangan terkait penyediaan gizi di berbagai kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Menurut data terbaru, distribusi dan akses terhadap layanan gizi masih menjadi tantangan utama di kawasan terpencil dan wilayah dengan tingkat angka kemiskinan tinggi. Penambahan SPPG diharapkan dapat menjangkau masyarakat yang selama ini sulit mengakses fasilitas nutrisi yang layak dan berkualitas.
Pelaksanaan program ini akan difokuskan pada penguatan kapasitas fasilitas kesehatan, seperti puskesmas dan klinik gizi, serta pelibatan lintas sektoral untuk mensosialisasikan pentingnya perbaikan gizi sejak usia dini. Selain itu, BGN berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta berbagai organisasi kesehatan untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Sementara itu, beberapa pengamat kesehatan menyatakan bahwa peningkatan jumlah SPPG harus diimbangi dengan pengawasan ketat dan evaluasi dampak. “Ketersediaan layanan gizi yang cukup harus disertai pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan dan inefisiensi dalam distribusi serta pelaksanaan program,” ujar Dr. Arief Wibowo, pakar gizi dari Universitas Indonesia.
Dengan langkah strategis ini, diharapkan angka stunting dan malnutrisi di Jawa Barat dapat menurun secara signifikan dalam beberapa tahun mendatang. Upaya peningkatan layanan gizi di seluruh wilayah diharapkan mampu mempercepat pencapaian target kesehatan nasional dan membangun generasi yang lebih sehat dan produktif.