
Pengembangan Pusat Data Hyperscale Ramah Lingkungan di Jakarta Timur oleh Aslan Energy Capital dan JIEP
Dalam upaya mendorong infrastruktur data berkelanjutan di Indonesia, Aslan Energy Capital (AEC), pengembang infrastruktur energi bersih asal Singapura, menjalin kemitraan strategis dengan Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP). Kedua perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan pusat data hyperscale berteknologi tinggi dengan tenaga energi terbarukan di Jakarta Timur, yang dikenal sebagai Aslan Jakarta Data Centre (AJDC).
AJDC dirancang sebagai pusat data co-location generasi terbaru yang mampu menampung hingga 7.000 rak server dengan kapasitas 40 megawatt, seluruhnya didukung oleh energi terbarukan bersertifikasi. Pusat data ini akan dibangun di kawasan industri JIEP seluas 40.000 m² dan direncanakan mulai beroperasi pada kuartal ke-4 tahun 2027. Fasilitas ini akan mengintegrasikan sistem penyimpanan energi baterai berkapasitas 120 MW jam serta redundansi sistem yang memadai untuk memastikan operasional yang handal dan minim downtime.
Lokasi strategis di Jakarta Timur memberikan kemudahan akses dan konektivitas global, menjadikan AJDC sebagai pusat data tier 4 yang mampu menyediakan layanan dengan latency rendah dan waktu aktif tinggi. Fasilitas ini juga mengusung konsep ramah lingkungan melalui desain bangunan vertikal dua lantai yang mengadopsi komponen modular dan pra-fabrikasi, serta menempatkan 60% dari lahan untuk kawasan hijau berisi pepohonan ratusan tahun yang berfungsi sebagai penghubung alami dan pengendali suhu.
Inovasi teknologi penting yang diterapkan adalah penggunaan penukar panas berpendingin udara hibrida, yang mampu mengurangi ketergantungan pada menara pendingin dan penggunaan air harian secara signifikan. Dengan demikian, AJDC tidak hanya fokus pada keberlanjutan energi tetapi juga meningkatkan efisiensi dan dampak lingkungan yang minimal.
Presiden Direktur JIEP, Satrio Witjaksono, menyatakan bahwa kolaborasi ini menegaskan komitmen terhadap digitalisasi nasional dan pembangunan infrastruktur data hijau yang inovatif. CEO AEC, Muthu Chezhian, menambahkan bahwa proyek ini merupakan langkah besar dalam mendukung masa depan digital berkelanjutan di Indonesia, yang selaras dengan visi nasional tentang ekonomi hijau dan transisi energi.
Proyek AJDC diharapkan akan menjadi model pusat data ramah lingkungan di Indonesia, menghadirkan solusi infrastruktur yang efektif, efisien, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi digital nasional yang berbasis energi terbarukan.