perkiraan-bmkg-musim-kemarau-di-banten-mulai-lebih-lambat

Perkiraan BMKG: Musim Kemarau di Banten Mulai Lebih Lambat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang menyampaikan bahwa awal musim kemarau di wilayah Banten diperkirakan akan mengalami penundaan selama 10 hingga 30 hari. Penundaan ini berpotensi mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat dan sektor pertanian di daerah tersebut.

Menurut laporan BMKG, perubahan pola iklim dan faktor cuaca global menjadi salah satu penyebab utama mundurnya musim kemarau. Kepala BMKG Serang, Agus Priyatno, menjelaskan, “Kami memprediksi bahwa mulai memasuki musim kemarau akan sedikit lebih lambat dari biasanya, kemungkinan baru terjadi sekitar pertengahan atau akhir Juli.”

Prediksi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani dan pengelola sumber daya air yang khawatir akan ketersediaan air dan hasil panen di musim yang akan datang. Agus menambahkan, “Masyarakat perlu bersiap menghadapi ketidakpastian ini dengan melakukan adaptasi dan perencanaan yang tepat.”

BMKG juga mendorong masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi perubahan pola musim ini. Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Banten membuka program sosialisasi dan pelatihan kepada petani agar mereka dapat mengantisipasi dampak dari mundurnya musim kemarau.

Ahmad Noor, seorang petani di Kecamatan Kasemen, mengaku khawatir jika musim kemarau datang terlambat. “Jika musim kemarau terlambat, kami harus menunggu lebih lama untuk melakukan irigasi, dan ini bisa berdampak pada hasil panen kami,” ujarnya.

BMKG juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau update cuaca dan mengikuti arahan dari lembaga terkait. Pengelola sumber daya air diharapkan mampu melakukan langkah-langkah konservasi dan manajemen air yang lebih efisien guna menjaga kebutuhan dasar masyarakat selama periode yang tidak menentu ini.

Dengan penundaan ini, seluruh elemen masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan siap mengantisipasi perubahan iklim yang tak menentu, serta mendukung upaya konservasi sumber daya alam demi keberlanjutan di Banten.