
Evaluasi Sistem Pendakian Rinjani Demi Cegah Kecelakaan Parah
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat tengah melakukan evaluasi mendalam terhadap sistem pendakian Gunung Rinjani, upaya ini bertujuan untuk menekan angka insiden dan keselamatan pendaki di salah satu destinasi wisata ikonik Indonesia tersebut. Diklaim sebagai langkah preventif, evaluasi ini menyasar aspek-aspek manajemen, keamanan, dan pendukung fasilitas pendakian yang telah berjalan.
Gubernur NTB menyatakan, “Keamanan pendaki adalah prioritas utama, dan kami berkomitmen meningkatkan prosedur serta sistem pengawasan di seluruh jalur pendakian Rinjani.” Langkah ini diambil menyusul adanya beberapa insiden yang mengakibatkan kecelakaan dan cedera para pendaki dalam beberapa waktu terakhir. Menurut data petugas, sebagian insiden terjadi karena kurangnya informasi dan kesiapan pendaki, termasuk kurangnya pemahaman terhadap risiko di jalur tertentu.
Evaluasi ini mencakup peninjauan sistem tiket, pengawasan jalur, serta peningkatan edukasi kepada pendaki. Sumber dari Dinas Pariwisata NTB menyebutkan, akan ada penambahan personel di lapangan untuk memperketat pengawasan dan memastikan pendaki mengikuti prosedur keselamatan yang berlaku.
Selain itu, otoritas setempat bersiap memperkenalkan sistem pendaftaran online dan memberlakukan batas kuota pendaki harian guna mengurangi kerumunan dan risiko kecelakaan. “Kita ingin memastikan setiap pendaki mendapatkan pengalaman yang aman dan bertanggung jawab,” ujar Kepala Dinas Pariwisata NTB. Evaluasi ini juga termasuk peningkatan fasilitas penunjang seperti pos jaga dan jalur evakuasi.
Pengamat wisata menilai langkah ini sangat penting demi menjaga keberlanjutan wisata Rinjani dan melindungi para pengunjung. “Peninjauan sistem pendakian secara menyeluruh dapat mencegah insiden yang lebih fatal dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap destinasi ini,” jelas Andi, pengamat pariwisata lokal.
Rencana perbaikan ini diharapkan segera diterapkan dan terus dievaluasi secara berkala agar sistem pendakian Gunung Rinjani semakin aman, profesional, dan berstandar nasional maupun internasional. Keselamatan menjadi fondasi utama dalam pengembangan wisata alam yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.