
Krisis Air Gaza: Ancaman Kematian Akibat Kekurangan Air Bersih
United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) memperingatkan bahwa warga Gaza menghadapi ancaman kematian akibat kekurangan air bersih yang ekstrem. Dalam laporan terbaru, badan PBB ini menegaskan bahwa krisis air di wilayah tersebut semakin parah, mempengaruhi jutaan pengungsi Palestina yang tinggal di sana.
UNRWA menyebutkan bahwa pasokan air bersih di Gaza telah menurun drastis karena kerusakan infrastruktur dan blokade yang berkepanjangan. Hal ini menyebabkan kondisi higiene yang semakin memburuk dan meningkatkan risiko penyakit menular. Warga Gaza kini harus berjuang keras memenuhi kebutuhan dasar ini, yang makin sulit diakses setiap hari.
Dalam wawancara eksklusif, juru bicara UNRWA menyatakan, “Kondisi air di Gaza sangat memprihatinkan. Banyak warga harus berjalan jarak jauh untuk mendapatkan air, yang sering kali tidak layak konsumsi. Jika keadaan tidak membaik, risiko kematian akibat dehidrasi akan semakin meningkat.”
Apalagi, faktor konflik berkepanjangan dan embargo yang berkelanjutan memperparah kerusakan fasilitas pengelolaan air dan sanitasi. Petugas kemanusiaan memperkirakan bahwa situasi ini dapat berujung pada krisis kemanusiaan yang lebih besar, terutama bagi anak-anak dan lansia yang rentan terhadap dehidrasi dan penyakit terkait air.
Situasi ini mendesak perhatian internasional untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi kekurangan air di Gaza. Negara-negara dan organisasi internasional didesak mempercepat pengiriman bantuan teknis, pasokan air bersih, serta rehabilitasi infrastruktur penting agar krisis ini tidak berlarut-larut dan menyebabkan korban jiwa yang lebih banyak.
UNRWA menegaskan bahwa solusi jangka panjang harus meliputi pembangunan kembali fasilitas pengelolaan air dengan teknologi modern dan upaya diplomasi untuk mengakhiri blokade yang selama ini menghambat akses terhadap sumber daya esensial tersebut.