
BNPT Tingkatkan Literasi untuk Perangi Ideologi Kekerasan
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melanjutkan inovasi strategis dalam upaya mencegah penyebaran ideologi kekerasan melalui program pemahaman dan literasi. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya ancaman terorisme yang memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan paham radikal.
Menurut juru bicara BNPT, langkah ini didasari oleh fakta bahwa pemahaman yang benar terhadap nilai-nilai keberagaman dan toleransi dapat mematahkan propagate ideologi kekerasan. “Penting bagi masyarakat dan generasi muda untuk memahami bahaya dari paham ekstremisme, sekaligus diperkuat melalui literasi digital yang benar,” ujarnya dalam wawancara eksklusif.
Program ini mencakup pelatihan literasi digital, sosialisasi pencegahan radikalisme, serta penguatan norma-norma keberagaman melalui kegiatan edukatif. BNPT juga berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, media massa, serta institusi pendidikan agar pesan anti-terorisme menyentuh lapisan luas masyarakat.
Kinerja BNPT ini mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan. Pejabat dari Lembaga Pendidikan tinggi menyebut bahwa pendekatan ini penting untuk menanamkan sikap kritis dan kedamaian sejak usia dini. “Literasi adalah senjata utama melawan penyebaran paham kekerasan yang berbasis di dunia maya,” tegasnya.
Selain itu, BNPT menegaskan bahwa penekanan terhadap pemahaman literasi tidak berhenti di tingkat pelajar dan mahasiswa. Melalui workshop dan seminar, masyarakat umum juga diajak aktif memahami pentingnya filter informasi agar tidak terpapar paham radikal.
Direktur Eksekutif lembaga anti-radikalisasi menambahkan, “Pendekatan holistik yang melibatkan edukasi dan literasi digital mampu mempersempit ruang gerak kelompok ekstremis di ruang siber. Ini adalah langkah nyata dalam membangun bangsa yang toleran dan aman dari ancaman kekerasan.”
BNPT berharap bahwa melalui strategi ini, penyebaran ideologi kekerasan dapat diminimalisasi secara efektif. Terlebih di era digital yang penuh tantangan, literasi menjadi fondasi utama menjaga keutuhan bangsa dari bahaya ekstremisme dan terorisme yang mengintai.