
Progres Pendirian Kopdes Merah Putih di NTB Capai 90 Persen
Proses pendirian Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di wilayah Nusa Tenggara Barat menunjukkan kemajuan signifikan dengan pencapaian progres mencapai 90 persen. Pendirian koperasi ini diharapkan mampu memperkuat ekonomi masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan warga desa maupun kelurahan yang menjadi target utama program ini.
Menurut pengurus dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) NTB, pencapaian tersebut merupakan hasil dari kolaborasi intensif antara pemerintah daerah, aparat desa, serta masyarakat setempat. Mereka menegaskan bahwa pembangunan koperasi ini tidak hanya sekadar membangun lembaga ekonomi, tetapi juga membentuk kemandirian ekonomi berbasis komunitas.
“Kami optimistis Kopdes Merah Putih akan segera beroperasi penuh dalam waktu dekat, dan mampu memberi dampak positif langsung terhadap pengembangan ekonomi desa di seluruh wilayah NTB,” kata kepala Dinas Koperasi dan UMKM NTB, Dr. Hadi Suryadi, saat ditemui di kantor dinas, Jumat lalu.
Inisiatif ini mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak karena diharapkan mampu menampung dan menyalurkan potensi ekonomi lokal yang selama ini belum tergarap optimal. Beberapa kepala desa yang terlibat juga menyatakan bahwa keberadaan koperasi ini menjadi salah satu solusi strategis untuk memperkuat daya saing produk-produk lokal di tingkat nasional dan internasional.
Seorang tokoh masyarakat, Nurul Huda, menyebutkan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari partisipasi aktif warga dan dukungan penuh dari pemerintah. “Koperasi adalah bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat, dan kami berharap koperasi ini dapat membantu para petani dan pelaku usaha kecil agar lebih berdaya,” ujarnya.
Dengan progres yang semakin mendekati tahap finalisasi, rencana peluncuran resmi Kopdes Merah Putih pun dipercepat. Diharapkan, setelah operasional, koperasi ini mampu memberikan manfaat nyata terhadap pembangunan ekonomi desa dan kelurahan, serta mampu menjadi model pengembangan koperasi desa yang inovatif dan berkelanjutan.