kapal-tanker-terbakar-di-batam-menewaskan-4-orang-dan-luka-luka

Kapal Tanker Terbakar di Batam Menewaskan 4 Orang dan Luka-luka

Sebuah insiden kebakaran melanda kapal tanker yang tengah menjalani proses perbaikan di galangan kapal PT ASL Shipyard Indonesia, Batu Aji, Batam. Kejadian ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa ini menjadi perhatian serius bagi pihak terkait dan menimbulkan kekhawatiran terhadap prosedur keselamatan di industri perkapalan nasional.

Kebakaran terjadi secara mendadak dan menyulut kepanikan di area galangan kapal, yang dikenal sebagai pusat industri maritim di kawasan Batam. Sumber dari tim penyelamat menyebutkan bahwa insiden ini diduga dipicu oleh korsleting listrik yang menyebabkan api dengan cepat menyebar di bagian mesin kapal.

Menurut laporan dari petugas pemadam kebakaran, sekitar 20 unit mobil pemadam dikerahkan untuk menjinakkan api sebelum meluas ke area sekitar. Kepala BPBD Batam, Hendri Saputra, menyampaikan bahwa proses evakuasi berjalan lancar, tetapi kerugian jiwa sudah tak terhindarkan. “Kecelakaan ini menelan korban jiwa, dan proses identifikasi masih berlangsung,” ujarnya saat konferensi pers.

Direktur Utama PT ASL Shipyard Indonesia, Sutrisno, menyatakan penyesalan atas insiden ini dan berjanji akan melakukan peninjauan menyeluruh terhadap prosedur keselamatan kerja di tempat mereka. “Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan akan bekerjasama dengan pihak berwajib untuk memastikan penyebab pasti serta memperbaiki mekanisme kerja demi mencegah kejadian serupa di masa depan,” katanya.

Dalam wawancara terpisah, seorang saksi mata, Agus Darmawan, mengatakan, “Saat api membesar, suasana sempat panik. Banyak yang berusaha menyelamatkan diri dan rekan kerja. Kami berharap kejadian ini menjadi pelajaran untuk lebih meningkatkan standar keselamatan di galangan kapal.”

Insiden ini menimbulkan sorotan terhadap standar keselamatan di industri maritim, khususnya di galangan kapal yang sedang melakukan perbaikan besar. Pemerintah dan asosiasi industri maritim di Indonesia diharapkan memperketat regulasi dan memantau implementasi prosedur keselamatan kerja untuk mencegah kejadian serupa terjadi di kemudian hari.