china-harap-negosiasi-nuklir-iran-berlanjut-pasca-serangan-israel

Negosiasi Program Nuklir Iran Tetap Berlanjut meski Serangan Israel, China Harap Situasi Damai

Pemerintah China menunjukkan komitmennya terhadap kelanjutan negosiasi program nuklir Iran meskipun terjadi serangan militer oleh Israel. Beijing berharap dialog politik dan diplomatik tetap menjadi solusi utama dalam menyelesaikan konflik nuklir Iran. Melalui pernyataan resmi dari Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, China menegaskan kesiapan untuk tetap menjaga komunikasi terbuka dan mengoordinasikan langkah-langkah dengan semua pihak terkait dalam menyelesaikan persoalan nuklir Iran secara damai.

China menaruh perhatian besar terhadap situasi geopolitik di Timur Tengah, terutama terkait konflik Israel dan Iran. China juga bersedia memainkan peran konstruktif dalam meredam ketegangan dan menciptakan lingkungan yang mendukung penyelesaian konflik secara diplomatis. Dalam konferensi pers di Beijing, Guo Jiakun menegaskan bahwa penyelesaian konflik harus melalui jalur politik dan negosiasi agar tercapai perdamaian yang stabil dan berkelanjutan.

Pada Jumat (13/6), Israel melancarkan operasi militer berskala besar yang dikenal sebagai Rising Lion, yang ditujukan kepada pejabat penting Iran, termasuk anggota IRGC, ilmuwan nuklir, dan fasilitas militer terkait program nuklir Iran. Sebagai respons, Iran meluncurkan Operasi True Promise III yang menargetkan sasaran militer di Israel, serta infrastruktur ekonomi dan industri di kota pelabuhan Haifa. Serangan ini sekaligus menyebabkan terganggunya proses negosiasi nuklir antara Iran dan Amerika Serikat, yang dimediasi Oman, dan dijadwalkan kembali pada minggu berikutnya.

Dalam upaya menenangkan situasi, Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, melakukan percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Israel dan Iran. Wang Yi mendesak kedua negara agar menghindari eskalasi konflik melalui dialog dan negosiasi. Pada saat yang sama, Wang Yi menegaskan bahwa China mengecam keras serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran serta tindakan militer yang melanggar hukum internasional dan norma hubungan internasional. Ia menegaskan bahwa tindakan militer Israel berpotensi menciptakan preseden bahaya dan berkonsekuensi buruk bagi kawasan Timur Tengah.

Selain itu, Wang Yi menyoroti pentingnya menjaga stabilitas wilayah dan menyerukan agar Iran dan Israel mengambil langkah-langkah untuk menghindari kekacauan yang lebih besar. Hubungan kedua negara ini sangat memengaruhi situasi keamanan dan perdamaian di kawasan tersebut. Dalam komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Israel, Wang Yi menyatakan bahwa China menentang keras serangan militer yang dilakukan Israel dan mengharapkan adanya langkah diplomatik untuk menyelesaikan konflik.

Bersamaan dengan itu, Iran menyampaikan data terkait korban dari serangan Israel di negaranya. Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Hossein Kermanpour, tercatat sekitar 224 orang tewas dan 1.481 mengalami luka-luka, dengan mayoritas korban adalah warga sipil. Situasi ini memperlihatkan betapa serius dan kompleksnya konflik di Timur Tengah, serta perlunya upaya internasional untuk mencari solusi damai dan mencegah konflik berkepanjangan.

Dengan kedekatan posisi Iran dan Israel yang mempengaruhi stabilitas kawasan, China terus berharap agar proses negosiasi nuklir Iran dapat kembali berlangsung secara konstruktif dan berkeadilan. Negara-negara besar di dunia diharapkan mendukung penyelesaian diplomatik demi menjaga perdamaian dan keamanan regional yang berkelanjutan.