Fadli Zon Tekankan Peran Organisasi Tani dalam Perkuat Swasembada Pangan
Menjadi perbincangan hangat di kalangan petani dan pengambil kebijakan, pernyataan Menteri Kebudayaan sekaligus Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, menegaskan bahwa organisasi tani semakin memperkuat upaya pencapaian swasembada pangan nasional. Dalam wawancara eksklusif, Fadli menyoroti pentingnya kolaborasi dan penguatan kelembagaan petani sebagai ujung tombak ketahanan pangan Indonesia.
Fadli Zon menyampaikan bahwa keberadaan organisasi tani yang kuat dan terorganisir menjadi fondasi utama dalam mendukung program pemerintah untuk mandiri pangan. “Organisasi tani bukan hanya sebagai wadah konsolidasi, tetapi juga sebagai motor penggerak inovasi dan teknologi pertanian yang berkelanjutan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa penguatan kelembagaan tani harus didukung dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan akses terhadap teknologi modern.
Menurut data terbaru, kontribusi organisasi tani dalam meningkatkan produktivitas padi dan komoditas utama lainnya menunjukkan tren positif. Pemerintah dan organisasi tani bersama-sama berupaya optimalisasi penggunaan lahan, pengelolaan sumber daya yang efisien, dan diversifikasi pangan. Hal ini sejalan dengan target nasional dalam mencapai ketahanan pangan secara mandiri dalam waktu dekat.
Fadli Zon juga menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor dan peningkatan peran petani dalam pengambilan keputusan menjadi kunci keberhasilan program ini. “Kami percaya bahwa petani harus menjadi pusat dalam pengambilan kebijakan, dan organisasi tani harus didukung penuh agar mampu bersaing di pasar global,” katanya. Ia menambahkan bahwa penguatan kelembagaan ini akan memperkuat posisi petani dan meningkatkan pendapatan mereka.
Sejumlah pengamat industri pertanian mendukung pernyataan ini, menyatakan bahwa inovasi, keterpaduan organisasi, serta dukungan pemerintah adalah faktor utama dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menekankan komitmennya untuk terus memperkuat organisasi tani dan memastikan petani mendapatkan akses sumber daya yang memadai.
