tim-sar-evakuasi-tujuh-korban-longsor-di-parigi-moutong

Tim SAR Evakuasi Tujuh Korban Longsor di Parigi Moutong

Tim SAR gabungan kembali menunjukkan kecepatan dan keahlian mereka dalam menangani bencana tanah longsor yang melanda Pegunungan Talenga, Desa Tirtanagaya, Parigi Moutong. Keberhasilan evakuasi tujuh jenazah korban longsor ini menjadi bukti pentingnya kesiapsiagaan dan kerjasama lintas instansi dalam menghadapi bencana alam di wilayah pegunungan yang rawan.

Menurut Kepala Basarnas setempat, proses evakuasi berlangsung selama beberapa jam dan melibatkan berbagai alat berat serta tenaga relawan. “Kami berterima kasih atas kepercayaan masyarakat serta dukungan dari aparat setempat, sehingga proses evakuasi bisa berjalan lancar,” ujarnya dalam wawancara eksklusif. Dikatakannya, prosedur evakuasi dilakukan secara hati-hati untuk memastikan keselamatan tim dan pengangkutan jenazah tanpa mengalami kendala berarti.

Korban tersebut dipastikan merupakan warga lokal yang terdampak langsung dari tanah longsor yang terjadi akibat intensitas hujan tinggi selama beberapa hari terakhir. Supardi, salah satu warga desa, menyatakan rasa duka mendalam atas kejadian ini. “Kami kehilangan keluarga dan tetangga dekat. Semoga kedepannya, ada langkah pencegahan yang lebih baik lagi agar kejadian seperti ini tidak kembali terulang,” ucapnya.

Masyarakat dan pemerintah setempat kini fokus pada pemulihan dan rekonstruksi wilayah yang terdampak. Kepala desa Tirtanagaya mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan dan mengikuti arahan dari tim mitigasi bencana. Selain itu, upaya pendirian pos pemantauan dan penyuluhan terkait pengelolaan risiko bencana sedang dipercepat.

Ngadimin, salah satu anggota Tim SAR, menyampaikan harapan akan peningkatan kesiapan dan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi bencana alam serupa di masa mendatang. “Kita harus terus belajar dan berlatih agar evakuasi di masa depan bisa lebih cepat dan efisien,” tuturnya.

Keberhasilan evakuasi ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi seluruh wilayah rawan longsor di Indonesia, agar langkah mitigasi dan kesiapsiagaan semakin diperkuat, demi mengurangi risiko kerugian jiwa dan harta benda di masa depan.