generasi-z-asia-pasifik-dan-timur-tengah-optimisme-vs-tantangan-pekerjaan

Generasi Z Asia Pasifik dan Timur Tengah: Optimisme vs Tantangan Pekerjaan

ManpowerGroup merilis laporan terbaru bertajuk “Global Talent Barometer 2025, Volume 1” yang menyoroti dinamika generasi Z di kawasan Asia Pasifik dan Timur Tengah. Data menunjukkan bahwa meskipun generasi muda ini menampilkan tingkat optimisme tinggi terhadap peluang kerja dan pertumbuhan karir, mereka juga menghadapi tantangan besar seperti tingkat stres yang meningkat dan pertimbangan untuk meninggalkan pekerjaan.

Menurut laporan, lebih dari 60% generasi Z di kedua kawasan merasa percaya diri tentang masa depan ekonomi dan peluang pengembangan diri di tempat kerja. Sementara itu, sekitar 50% mengaku mendapatkan dukungan yang cukup dari perusahaan untuk meningkatkan keterampilan dan knowledge mereka. Hal ini menjadi indikator positif bahwa perusahaan mulai menyadari pentingnya investasi pada generasi muda tersebut.

Namun, di balik angka-angka optimisme, ada kenyataan yang cukup mengkhawatirkan. Sekitar 45% dari generasi Z merasa stres yang berkepanjangan akibat tekanan pekerjaan dan ketidakpastian ekonomi. Kondisi ini mendorong sebagian mereka mempertimbangkan untuk meninggalkan pekerjaan dalam waktu dekat, mencerminkan tantangan dalam mempertahankan tenaga kerja muda di era kompetitif saat ini.

“Kami harus memahami bahwa generasi Z sangat memerlukan lingkungan kerja yang mendukung dan fleksibilitas, agar mereka tetap termotivasi dan produktif,” ujar Dr. Laura Chen, pakar sumber daya manusia dari Asia Pacific HR Institute. Ia menambahkan, adaptasi kebijakan perusahaan sangat diperlukan agar mampu memenuhi harapan dan kebutuhan generasi terbaru ini.

Pengamat menyarankan bahwa perusahaan harus lebih fokus pada kesejahteraan mental dan pengembangan karir generasi Z agar mampu menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Kesadaran akan pentingnya inovasi budaya kerja dan program kesejahteraan mental menjadi langkah strategis guna menjawab tantangan yang ada.

Laporan ini menegaskan, keberhasilan dalam mengelola potensi generasi Z akan menjadi kunci utama dalam membangun tenaga kerja masa depan yang tangguh, inovatif, dan adaptif menghadapi dinamika global yang terus berubah.