waka-komisi-v-dpr-soroti-evakuasi-juliana-marins-di-rinjani

Waka Komisi V DPR Soroti Evakuasi Juliana Marins di Rinjani

Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda, mengungkapkan keprihatinan mendalam terkait proses evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marins, yang mengalami insiden di Gunung Rinjani. Ia menyoroti lambatnya penanganan dan kompleksitas proses evakuasi yang membuat keberlangsungan keselamatan semakin terancam. Kejadian ini memicu perhatian publik dan pemerintah terkait kesiapan aparat dalam menanggulangi insiden di kawasan wisata gunung yang terkenal dengan keindahan alamnya ini.

Syaiful Huda berkomentar, “Saya sangat prihatin dengan proses evakuasi yang masih memakan waktu lama. Situasi ini harus menjadi perhatian serius karena menyangkut nyawa pendaki. Kami berharap tim SAR dan pihak terkait bisa lebih optimal dalam penanganan insiden seperti ini ke depannya.”

Kejadian ini menambah daftar insiden di kawasan Gunung Rinjani yang membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah dan pengelola. Banyak pihak mengharapkan adanya penambahan fasilitas dan pelatihan penanganan darurat agar kejadian serupa tidak terulang dan evakuasi bisa dilakukan dengan lebih cepat dan aman. Menurut data terbaru, jumlah pendaki yang mencapai puncak Rinjani setiap musim puncak terus meningkat, menuntut kesiapan lebih matang dari seluruh tim SAR dan layanan terkait.

Secara terpisah, salah satu petugas SAR menyebutkan tantangan utama dalam evakuasi ini adalah medan berat dan cuaca yang tidak menentu, yang sering memperlambat proses evakuasi. “Kami selalu berupaya maksimal, namun medan di Rinjani tanpa dukungan peralatan canggih sering menjadi penghambat utama,” ujarnya. Kejadian ini menegaskan pentingnya peningkatan sistem logistik dan pelatihan bagi tim evakuasi agar dapat merespons dengan lebih cepat dan efektif dalam berbagai kondisi.

Kantor SAR setempat menjelaskan bahwa mereka terus berupaya memperbaiki sistem respons dan menambah peralatan pendukung, untuk memastikan penanganan insiden menjadi lebih efisien. Ke depan, perencanaan strategis dan kerjasama lebih erat dengan berbagai pihak akan diarahkan untuk mengurangi risiko fatal di lokasi wisata tersebut.

Keselamatan pendaki dan keberlanjutan ekowisata di Rinjani menjadi fokus utama, dengan dorongan agar setiap pihak terkait meningkatkan standar prosedur evakuasi dan pengawasan pengunjung. Para pecinta alam dan komunitas lokal juga diharapkan turut serta menjadi bagian dari upaya menjaga keselamatan dan keberlanjutan kawasan ini.