
Penggunaan Joki dalam Tugas Ilmiah Residen Senior PPDS Anestesiologi
Kasus dugaan penggunaan jasa joki dalam penyelesaian tugas ilmiah oleh residen senior Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang tengah mencuat ke permukaan. Saksi yang terdiri dari tenaga medis dan mahasiswa mengungkap bahwa belasan joki dilibatkan untuk menyelesaikan penelitian dan tugas akhir tersebut, menimbulkan kekhawatiran tentang integritas akademik di lingkungan pendidikan kedokteran.
Saksi yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, “Penggunaan jasa joki ini sudah berlangsung cukup lama dan menjadi rahasia umum di kalangan residen. Mereka berharap bisa memenuhi target hasil yang diharapkan tanpa melalui proses yang benar.”
Insiden ini menambahkan kekhawatiran mengenai etika dan kualitas pendidikan kedokteran, terlebih kompetensi klinis dan akademik Dokter Spesialis yang dihasilkan harus memenuhi standar tinggi. Pihak fakultas kedokteran Undip menyatakan tengah melakukan investigasi mendalam untuk memastikan fakta dan mengusut tuntas kasus ini.
Dr. Agus Wibowo, Dekan Fakultas Kedokteran Undip, menyampaikan, “Kami sangat menyesalkan kejadian ini dan berkomitmen untuk menegakkan integritas akademik. Jika terbukti, kami tidak akan segan menindak tegas seluruh pihak terkait.”
Sementara itu, mahasiswa dan profesional medis menyoroti pentingnya pendidikan kedokteran yang berlandaskan etik dan moral, serta perlunya peningkatan pengawasan terhadap proses pendidikan dan penilaian residen.
Kejadian ini memperlihatkan perlunya transparansi serta penegakan hukum yang tegas dalam mengatasi penggunaan jasa joki yang dapat merusak citra institusi dan profesionalisme di bidang kedokteran.