
Kesulitan Evakuasi Jenazah Turis Brasil di Rinjani Akibat Kabut Tebal
Upaya evakuasi jenazah Juliana Marins, wisatawan asal Brasil yang meninggal di kaki Gunung Rinjani, mengalami kendala serius akibat kabut tebal yang menyelimuti area tersebut. Tim SAR dan petugas evakuasi menghadapi tantangan besar dalam melakukan proses pengangkutan jenazah dari dasar jurang menuju titik aman.
Helikopter yang dikerahkan untuk membantu proses evakuasi gagal mencapai lokasi yang diincar karena visibilitas yang sangat rendah dan kondisi cuaca ekstrem. Situasi ini memperpanjang waktu penanganan dan menambah ketidakpastian bagi keluarga korban dan tim SAR yang berjuang keras di lapangan.
Juru bicara Basarnas NTB menyatakan, “Kami terus berupaya keras untuk memastikan jenazah dapat segera dievakuasi, namun kondisi alam yang tidak mendukung menyulitkan proses ini. Kami berharap cuaca membaik agar proses evakuasi dapat berjalan lancar.”
Insiden ini menimbulkan perhatian masyarakat terhadap risiko mendaki gunung, terutama selama musim buruk seperti ini. Pendaki disarankan untuk selalu mengikuti petunjuk keselamatan dan memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan pendakian.
Menurut pendaki profesional, risiko kabut tebal dan cuaca ekstrem dapat sangat berpengaruh terhadap keselamatan dan keberhasilan evakuasi darurat di kawasan Gunung Rinjani. “Keselamatan harus menjadi prioritas utama, dan semua pihak harus bekerja sama demi mengatasi kendala ini,” ungkapnya.
Proses evakuasi jenazah diharapkan dapat berjalan dalam waktu dekat setelah kondisi cuaca membaik, sehingga keluarga korban dapat menerima jenazah dengan layak dan proses pemakaman dapat dilakukan sesuai adat.