
Kementerian Imigrasi Bangun Lapas Keamanan Super di Pulau Terkorup
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, mengumumkan rencana pembangunan lapas keamanan super di sebuah pulau terpencil untuk meningkatkan sistem pengamanan napi dan mencegah upaya pelarian. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi nasional memperkuat sistem peradilan dan menjaga stabilitas keamanan nasional.
Agus menyatakan, lapas berskala besar ini akan dirancang dengan teknologi keamanan mutakhir, termasuk sistem pengawasan CCTV 24 jam, penggunaan biometrik, serta pengendalian akses otomatis yang ketat. “Tujuannya adalah memastikan bahwa napi berisiko tinggi dan terorisme tidak memungkinkan melakukan pelarian atau menyebarkan ancaman dari dalam lapas,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta.
Rencana pembangunan ini mendapat sambutan positif dari sejumlah pakar keamanan nasional. Mereka menyebut langkah ini sebagai inovasi dalam penanganan narapidana berisiko tinggi dan sebagai bagian dari upaya melindungi masyarakat dari potensi ancaman yang mungkin timbul dari dalam lembaga pemasyarakatan. “Penguatan infrastruktur penjara di pulau terpencil akan menjadi solusi jangka panjang untuk menekan angka pelarian dan meningkatkan pengamanan nasional,” kata seorang pengamat keamanan, Andi Pratama.
Sementara itu, masyarakat sekitar mendukung inisiatif ini karena dianggap mampu mengurangi risiko yang selama ini dihadapi terkait keamanan dan ketertiban. Namun, pihak imigrasi juga menegaskan bahwa pembangunan ini dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan keberpihakan terhadap hak asasi manusia, termasuk fasilitas rehabilitasi yang memadai untuk narapidana.
Pengamat politik dan hukum mengingatkan pentingnya transparansi dan pengawasan dalam pelaksanaan proyek ini. “Pengembangan lapas harus dilakukan secara transparan dan akuntabel, agar tidak menimbulkan dugaan adanya praktik korupsi atau penyalahgunaan kekuasaan,” tambah seorang pejabat hukum yang tidak mau disebutkan namanya.