
KEK Sanur Bali Diproyeksikan Jadi Destinasi Utama Wisata Medis
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan (KEK) Sanur Bali mendapatkan sorotan positif dari pemerintah Indonesia, yang menegaskan potensi besar destinasi ini dalam industri wisata medis global. Dengan fasilitas modern dan layanan kesehatan berkualitas tinggi, KEK Sanur diproyeksikan menarik wisatawan dari berbagai negara yang mencari pengalaman pengobatan terbaik di Indonesia.
Menurut Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, keunggulan utama KEK Sanur terletak pada kombinasi antara fasilitas kesehatan kelas dunia dan destinasi wisata yang eksotis. “Kami yakin KEK Sanur akan menjadi magnet baru dalam peta wisata medis internasional, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya dalam sebuah wawancara. Pihaknya menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisata medis secara signifikan tahun ini.
Peningkatan fasilitas dan layanan di kawasan ini didukung oleh investasi dari berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan pemerintah pusat. Fasilitas kesehatan di KEK Sanur menawarkan layanan lengkap mulai dari perawatan umum, spesialis, hingga prosedur inovatif berbasis teknologi tinggi. Selain itu, pengembangan infrastruktur pendukung seperti hotel, pusat rekreasi, dan transportasi memudahkan mobilitas wisatawan medis dan keluarga mereka.
Para ahli industri pariwisata menyambut peluang tersebut dengan optimisme. Mereka menilai bahwa kombinasi kedekatan Bali dengan destinasi wisata yang sudah terkenal akan memperkuat daya tarik KEK Sanur sebagai destinasi wisata medis terpadu. “Daya tarik Bali sebagai destinasi wisata spiritual dan budaya akan memberikan nilai tambah bagi wisatawan medis yang ingin menyeimbangkan pengobatan dan rekreasi,” kata seorang analis pariwisata.
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan keberlanjutan pengembangan infrastruktur, KEK Sanur diharapkan mampu bersaing dengan pusat wisata medis internasional lain di Asia Tenggara. Pemerintah Indonesia menargetkan peningkatan kunjungan wisata medis, sehingga tidak hanya meningkatkan pendapatan nasional tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi utama untuk pengobatan dan relaksasi.