
Jakarta Bebas Kabel Udara, Fokus Penataan Jaringan Utilitas Bawah Tanah
Guna meningkatkan estetika dan keamanan kota, Pemerintah Provinsi Jakarta mulai mempercepat proyek penataan jaringan utilitas bawah tanah di sembilan titik utama kota. Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mengurangi keberadaan kabel udara yang selama ini mengganggu pemandangan dan berpotensi menimbulkan bahaya.
Langkah ini diambil response terhadap kebutuhan modernisasi infrastruktur di tengah pertumbuhan pesat Jakarta. Pemprov Jakarta menargetkan kota metropolitan ini tidak hanya bebas dari kabel udara, tetapi juga lebih aman dari potensi gangguan dan kecelakaan akibat kabel yang tidak terkelola dengan baik.
Sejumlah titik strategis yang menjadi fokus utama mencakup kawasan pusat bisnis, jalan protokol, hingga wilayah pemukiman padat. Proyek ini dipastikan akan melibatkan pekerjaan konstruksi yang cukup kompleks, dengan penempatan jalur utilitas bawah tanah yang terencana dan terintegrasi dengan sistem pengelolaan limbah, air bersih, dan jaringan listrik.
Menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Jakarta, upaya ini diharapkan mampu meningkatkan keindahan kota sekaligus mengurangi risiko kecelakaan akibat kabel kabel yang berserakan. “Selain mempercantik tampilan kota, penataan jaringan utilitas bawah tanah juga akan memudahkan pemeliharaan dan pengawasan jaringan tersebut,” tambahnya saat ditemui di lokasi proyek.
Warga dan pelaku bisnis di daerah yang terdampak menyambut baik langkah ini. Mereka berharap, keberhasilan proyek ini dapat menjadi contoh bagi kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dana investasi yang cukup besar dialokasikan pemerintah untuk memastikan penataan berjalan lancar dan tepat waktu.
Dalam wawancara terbaru, seorang pengamat infrastruktur mengatakan bahwa langkah ini sangat penting untuk menjamin keberlanjutan pengelolaan utilitas kota di masa depan. “Penataan jaringan utilitas bawah tanah akan meningkatkan kualitas city planning dan meningkatkan kenyamanan hidup warga Jakarta,” ujarnya.
Proyek penataan jaringan utilitas bawah tanah ini diprediksi akan rampung dalam beberapa tahun ke depan, dan diharapkan mampu mentransformasi Jakarta menjadi kota metropolitan yang lebih modern, aman, dan indah tanpa kabel listrik yang berserakan di udara.