imigrasi-soetta-gagalkan-keberangkatan-98-pmi-ke-negara-konflik

Imigrasi Soetta Gagalkan Keberangkatan 98 PMI ke Negara Konflik

Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan aparat Polri dan BP2MI setempat berhasil mencegah 98 pekerja migran Indonesia (PMI) yang hendak berangkat ke negara konflik. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari langkah keras pemerintah dalam mendukung perlindungan hak tenaga kerja Indonesia di luar negeri, khususnya dari potensi risiko di negara-negara berkonflik.

Menurut sumber resmi, langkah preventif ini diambil berdasarkan data dan pemantauan ketat terhadap dokumen serta identitas calon PMI yang berpotensi bermasalah. Kepala Kantor Imigrasi Soetta menyatakan, “Kami terus melakukan koordinasi dengan aparat terkait agar keberangkatan PMI ke negara dengan situasi keamanan yang tidak stabil dapat diminimalisir. Perlindungan terhadap pekerja migran adalah prioritas utama,” ujarnya.

Selain mengamankan keberangkatan tersebut, pihak imigrasi juga melakukan pendataan dan pemeriksaan dokumen secara menyeluruh untuk memastikan tidak ada PMI yang berangkat ke wilayah yang berisiko tinggi. Demikian pula masyarakat dan pihak yang hendak memberangkatkan PMI diimbau untuk patuh terhadap regulasi dan tidak memaksakan keberangkatan secara ilegal.

Sementara itu, BP2MI menyampaikan apresiasi atas tindakan tegas dari instansi keamanan dan imigrasi. “Langkah ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia. Kami akan terus bekerja sama untuk memastikan keberangkatan PMI tercatat dan terpantau dengan baik,” ujar Chairul Anam, Kepala BP2MI.

Langkah pencegahan ini juga diharapkan mampu menekan angka PMI ilegal dan mencegah terjadinya eksodus pekerja ke wilayah rawan konflik yang berisiko tinggi. Pemerintah Indonesia terus memperkuat regulasi dan penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan migrasi demi keamanan dan kesejahteraan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Melalui kolaborasi lintas instansi, harapan akan perlindungan maksimal terhadap PMI saat ini semakin nyata, dan langkah preventif ini diharapkan akan menjadi tren positif di masa depan.