
Biby Alraen Ungkap Perjuangan Lepas Hijab dan Tantangan Istikamah
Artis dan influencer terkenal, Biby Alraen, mengisahkan momen sulit yang harus dialaminya setelah memutuskan untuk melepas hijab. Dalam wawancara eksklusif, Biby mengaku merasa berat karena harus meninggalkan lambang keimanan yang selama ini ia junjung tinggi. ’’Ini adalah keputusan yang sangat berat buat saya. Saya merasa sedih dan kehilangan bagian dari identitas diri,’’ ungkap Biby dengan mata berkaca-kaca.
Keputusan melepas hijab bukan tanpa alasan. Biby mengungkapkan bahwa perjalanan spiritualnya menemui berbagai tantangan hingga akhirnya memutuskan untuk mengikuti kata hati dan merasa lebih nyaman tanpa hijab. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa istikamah dalam menjaga keimanan adalah perjalanan panjang dan penuh perjuangan. ’’Saya berusaha tetap istiqamah, tapi kadang perjalanan ini juga tidak mudah. Ada saat-saat saya merasa lemah dan harus berjuang keras untuk tetap teguh,’’ tambah Biby.
Reaksi penggemar dan masyarakat cukup beragam. Banyak yang mendukung keputusan Biby dan mengingatkan tentang pentingnya kebebasan dalam mengekspresikan diri. Namun, tidak sedikit pula yang memberikan sorotan terhadap dampak emosional dan spiritual dari perubahan penampilan tersebut. Biby berharap bahwa keluarganya dan orang-orang terdekat tetap memberikan dukungan moral dan doa terbaik dalam perjalanan spiritualnya.
Menurut seorang ahli psikologi, proses melepas hijab dan perubahan penampilan bisa menjadi pengalaman emosional yang berat. ’’Ini adalah proses penerimaan diri dan pertempuran internal yang tidak selalu mudah. Penting bagi individu untuk mendapatkan dukungan dari lingkungannya,’’ ujar Dr. Rini Zen, psikolog dan konselor spiritual.
Dukungan dari sesama artis dan tokoh komunitas Muslim turut memperkuat pernyataan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan pilihannya dalam mengekspresikan iman dan identitas. Biby Alraen sendiri berharap bisa jadi inspirasi bahwa keberanian untuk jujur terhadap diri sendiri adalah bentuk nyata dari kepatuhan terhadap ajaran agama yang mengajarkan kejujuran dan keikhlasan.
Perjalanan Biby mungkin masih panjang, tetapi ia berkomitmen untuk terus berbuat positif dan memperjuangkan hak asasi dalam mengekspresikan keimanan. Ia berharap keputusannya ini dapat membuka mata masyarakat bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dihormati dan dipahami bersama.