
Badan Gizi Nasional Rilis Panduan Pengawasan Keamanan MBG
Badung Gizi Nasional (BGN) resmi meluncurkan dokumen Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) sebagai pedoman operasional terbaru untuk memperketat pengawasan keamanan dan kualitas Makanan Bergizi Gizi (MBG). Inisiatif ini bertujuan meningkatkan pengendalian mutu serta memastikan keamanan konsumsi masyarakat secara nasional.
Direktur Eksekutif BGN, Dr. Anita Prasetiya, menyatakan bahwa panduan ini diharapkan mampu memperkuat sistem pengawasan makanan bergizi yang selama ini menjadi perhatian utama pemerintah dan lembaga terkait. “NSPK ini akan menjadi acuan resmi bagi seluruh stakeholder, mulai dari produsen hingga pengawas keamanan pangan,” ujar Anita dalam konferensi pers di Jakarta.
Sejumlah poin kunci dalam NSPK mencakup prosedur inspeksi rutin, standar sanitasi, serta pengujian laboratorium untuk memastikan mutu bahan baku dan produk akhir. BGN menekankan pentingnya proses pengawasan yang ketat guna mencegah masuknya makanan berkualitas rendah dan berisiko terhadap kesehatan masyarakat.
Pertimbangan aspek keamanan ini diharapkan mampu mendorong pelaku industri untuk meningkatkan kualitas produksi dan pengawasan internal serta mematuhi ketentuan yang berlaku. Menurut beberapa ahli gizi, langkah ini sangat strategis untuk menekan angka kasus keracunan makanan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk lokal.
“Implementasi NSPK ini juga akan memperkuat kerja sama antar instansi terkait, termasuk Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), serta kementerian terkait lainnya guna memastikan penerapan yang efektif,” imbuh Anita.
Ke depannya, BGN akan melakukan pelatihan dan sosialisasi secara nasional guna memastikan seluruh pelaku industri dan pengawas memahami dan dapat menerapkan standar terbaru ini. Langkah strategis ini diharapkan mampu memberikan jaminan keamanan dan kualitas terbaik bagi konsumen Indonesia, serta memperkuat posisi produk lokal di pasar global.