
Sekitar 200 WNI Memilih Tinggal di Iran, Mayoritas di Kota Qom
Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan bahwa sekitar 200 warga negara Indonesia (WNI) memutuskan untuk menetap di Iran. Informasi ini diungkapkan oleh Dirjen Protokol dan Konsuler Kemlu RI, Andy Rachmianto, yang menyebut bahwa mayoritas dari mereka tinggal di Kota Qom, sebuah kota penting dengan nilai sejarah dan agama di Iran.
Keputusan WNI untuk tinggal di Iran diperkirakan didorong oleh berbagai faktor, mulai dari kegiatan pendidikan, dakwah, hingga pekerjaan di berbagai sektor. Kota Qom sendiri dikenal sebagai pusat pendidikan agama dan menjadi destinasi utama bagi warga negara Indonesia yang ingin memperdalam pengetahuan keislaman dan memperluas jaringan hubungan dengan komunitas Muslim di Iran.
Dalam wawancara eksklusif, Andy Rachmianto menyampaikan, “Kelompok WNI yang memilih menetap di Iran cukup beragam, termasuk mahasiswa, pengajar, dan profesional. Kami terus memantau kondisi mereka agar tetap mendapatkan perlindungan dan pelayanan konsuler yang optimal.”
Sementara itu, keberadaan WNI di Iran dinilai strategis untuk memperkuat hubungan bilateral serta memperluas peluang kerjasama di bidang agama, pendidikan, dan ekonomi. Pemerintah Indonesia pun menegaskan komitmennya dalam menyediakan layanan perlindungan warga di luar negeri, termasuk warga Indonesia di Iran yang berada di berbagai kota.
Situasi ini menunjukkan dinamika migrasi WNI dan peran Iran sebagai destinasi yang cukup menarik, khususnya bagi mereka yang ingin memperdalam aspek keagamaan dan budaya. Meski berada di negara dengan tantangan tersendiri, WNI yang menetap di Iran tetap menjalin komunikasi dan kerjasama yang erat dengan perwakilan diplomatik Indonesia.
Keberadaan komunitas WNI yang cukup signifikan ini diharapkan dapat menjadi jembatan dalam meningkatkan pemahaman dan hubungan antar kedua negara, Indonesia dan Iran. Pemerintah Indonesia secara aktif terus melakukan pendekatan diplomatik dan perlindungan sosial bagi warga negara yang memilih menetap di negara lain, termasuk Iran.