
Prabowo dan Gus Yahya Bahas Isu Strategis di Istana Kepresidenan
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Yahya Cholil Staquf, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan. Pertemuan ini menarik perhatian publik dan sejumlah kalangan karena membahas berbagai isu strategis yang berpengaruh besar terhadap stabilitas nasional dan keberlanjutan hubungan antara pemerintah dan organisasi keagamaan terbesar di Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh menyoroti pentingnya peran NU dalam menjaga NKRI melalui budaya toleransi dan harmonisasi umat beragama. Gus Yahya menyampaikan, “NU memiliki tanggung jawab besar dalam memperkuat semangat kebangsaan dan menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia,”. Prabowo pun menegaskan komitmennya terhadap pembangunan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan, serta memperkuat kolaborasi dengan organisasi keagamaan terbesar tersebut.
Selain itu, diskusi juga menyentuh tentang keberlanjutan program pembangunan pesantren dan pengembangan ekonomi umat melalui kewirausahaan berbasis syariah. Kedua tokoh menegaskan pentingnya memperkuat integrasi ekonomi umat demi mencapai ketahanan nasional dan mengurangi disparitas sosial di tengah masyarakat.
Dalam wawancara singkat, Gus Yahya menyebutkan, “Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mempererat sinergi antara pemerintah dan nuansa keagamaan. Kami berharap kolaborasi ini dapat mempercepat pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.” Sementara itu, Prabowo menambahkan, “Negara harus hadir sebagai pelindung dan fasilitator perjuangan umat, dan kita semua harus bersinergi untuk menciptakan Indonesia yang lebih maju dan harmonis.”
Ke depannya, diharapkan pertemuan seperti ini dapat menjadi landasan strategis dalam memperkuat hubungan antara pemerintah dan organisasi keagamaan, demi mendukung program nasional yang inklusif dan berkelanjutan.