polri-dan-fbi-bersinergi-ungkap-penyebar-hoax-ancaman-bom-pesawat-saudi

Polri dan FBI Bersinergi Ungkap Penyebar Hoax Ancaman Bom Pesawat Saudi

Upaya penegakan hukum terhadap penyebar hoax ancaman bom pesawat di Saudi kian intensif melalui kolaborasi erat antara Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dan Biro Investigasi Federal (FBI). Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut mendorong kedua lembaga tersebut untuk mempercepat pengungkapan pelaku di balik penyebaran berita palsu yang mengancam keamanan penerbangan internasional.

Menurut pernyataan resmi dari Kompolnas, kerja sama erat ini diharapkan mampu memperluas jejak digital pelaku dan meminimalisasi peluang penyebaran hoax yang bisa mengganggu stabilitas hubungan bilateral antara Indonesia dan Arab Saudi. Ancaman bom yang tersebar melalui media sosial dan platform digital ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari berbagai pihak, terutama terkait potensi ketegangan diplomatik dan gangguan keamanan nasional.

Dalam upaya tersebut, aparat dari Indonesia dan FBI melakukan koordinasi intensif, termasuk analisis forensik digital dan pertukaran intelijen. Kepala Divisi Siber dan Digital Forensics Polri, Kombes Pol Bambang S, menyatakan, “Kerja sama internasional ini penting agar pelaku cepat teridentifikasi dan proses hukum dapat berjalan maksimal.”

FBI juga memberikan dukungan teknis berupa alat dan sumber daya untuk melacak asal usul penyebaran hoax secara efektif. “Kami berkomitmen untuk membantu Indonesia dalam memberantas berita palsu yang berpotensi mengganggu keamanan internasional,” ujar juru bicara FBI dalam pernyataan resminya.

Sepanjang penelusuran, diperkirakan pelaku memanfaatkan berbagai platform berbasis internet untuk menyebarkan ancaman bohong ini secara masif. Upaya pencegahan dan edukasi menjadi kunci, mengingat hoax semacam ini dapat menimbulkan kekacauan apabila tidak segera dilumpuhkan.

Kompolnas menegaskan pentingnya peran seluruh masyarakat dalam melaporkan informasi yang mencurigakan dan tidak mudah percaya terhadap berita yang tidak terverifikasi. “Kita harus saling waspada dan ikut berpartisipasi menjaga keamanan bersama,” ungkap Ketua Kompolnas, Benny Mamoto.

Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan pelaku penyebar hoax tidak akan leluasa lagi menyebarkan ancaman palsu yang meresahkan. Pengungkapan kasus ini juga menjadi precedent bahwa kerja sama internasional sangat vital untuk menjaga stabilitas keamanan dunia maya, khususnya dalam konteks penerbangan dan hubungan diplomatik.