
PKB Dorong Sinergi Pesantren dan Industri Melalui Konferensi ICTP
PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) kembali memberi perhatian besar terhadap penguatan kolaborasi antara pesantren dan dunia industri melalui penyelenggaraan konferensi ICTP (International Conference on Islamic Technologies and Practices). Acara yang diikuti oleh pakar pendidikan internasional serta praktisi industri ini bertujuan membuka peluang inovatif dalam pengembangan pendidikan pesantren yang relevan dengan kebutuhan industri modern.
Dalam konferensi tersebut, para peserta membahas berbagai strategi integrasi pendidikan pesantren dengan teknologi dan industri, agar generasi muda mampu bersaing secara global. Ketua PKB, Abdul Muhaimin Iskandar, menyampaikan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan kualitas SDM dari kalangan pesantren, sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Selain diskusi akademis, konferensi ini menampilkan sejumlah workshop praktis dan presentasi inovasi yang mengintegrasikan aspek keagamaan dan teknologi modern. “Pesantren harus mampu menjawab tantangan zaman dengan mengadopsi teknologi terbaru agar mampu mendukung kemajuan industri dan ekonomi nasional,” tegas Muhaimin dalam sambutannya.
Keikutsertaan pakar internasional dan praktisi industri menjadi momen penting untuk memperluas jejaring dan menumbuhkan berbagai peluang kolaborasi. “Kita ingin pesantren tidak hanya sebagai pusat spiritual, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan kewirausahaan yang mampu mengembangkan teknologi berbasis nilai-nilai keislaman,” ujar salah satu narasumber dari luar negeri.
Konferensi ICTP ini diharapkan mampu menjadi pendorong utama terbentuknya ekosistem pendidikan yang seimbang antara nilai keagamaan dan inovasi industri, serta memperkuat sinergi antara pesantren dan dunia usaha. Dengan demikian, generasi muda pesantren tidak hanya menjadi penghafal kitab, tetapi juga agen perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju kemajuan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sejauh ini, langkah PKB melalui konferensi ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, dan dinilai mampu mendukung penguatan ekosistem pendidikan yang inklusif dan inovatif.